Anggota DPRD Lombok Tengah, H.Supli membawa persoalan terkait pengelolaan Masjid Agung Praya. Hal ini ia sampaikan dalam sidang pemandangan fraksi terhadap Ranperda LPJ Pelaksanaan APBD 2018, Selasa, [11/6].
Supli meminta agar pemerintah turun tangan melakukan intervensi langsung terhadap pengelolaan Masjid Agung. Pasalnya sejauh ini, ia menilai pengelolaan masjid tidak baik. Ia mengungkapkan pengurus masjid agung saat ini tidak begitu peduli terhadap keberadaan bangunan masjid agung dan terhadap kondisi kenyamanan di area masjid.
” Mohon intervensi terhadap kinerja kepengurusan masjid agung itu sendiri. karena kekuatan dan kepengurusan masjid adalah tergantung dari kepengurusannya,” tandasnya.
Usulan intervensi yang disampaikan Supli ini tak lepas dari kondisi masjid agung Praya akhir-akhir ini. Dimana pada saat bulan puasa kemaren terjadi insiden terhadap kubah masjid agung Praya.
” Terjadi insiden, tali pengikat kubah ambruk. dan bukan itu saja kali terjadi, tapi sering terjadi. Mudahan kita terhindar dari kecelakaan. kami meminta pemerintah mengambil kesempatan untuk mengkaji, atau bila perlu merehabilitas itu,” katanya.
Oleh karena itu, dewan berlatar Advokat ini mendesak pemerintah mengkaji kekuatan dan kelayakan dari kondisi masjid Agung Praya hari ini. karena jika tidak segera disikapi, dikhawatirkan akan terjadi korban jiwa.
” Satu blok plavon sudah ambruk. ukuran 9 kali berapa itu, itu sudah ambruk. Apalagi kemudian kalau ambruknya pada saat jamaah ada disana,” tandas pentolan partai besutan Sohibul Iman ini.
