Kabupaten Lombok Tengah kembali menggelar Bursa Pertukaran Inovasi Desa. Untuk ketiga kalinya ini, Bursa Pertukaran Inovasi Desa tahun ini digelar perkelompok kecamatan. Untuk kelompok pertama dipusatkan di Kecamatan Praya Barat dengan peserta dari 3 kecamatan yakni Kecamatan Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya.
Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu, [27/6] di aula kantor camat itu dihadiri oleh sekitar 170 orang dari berbagi unsur,yakni kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa [BPD] dan masyarakat. Kegiatan ini sendiri terlibat penuh ialah para pendamping desa di Lombok Tengah.
Pembukaan bursa pertukaran inovasi desa ini dihadiri oleh sejumlah pejabat. Dalam sambutannya, Bupati Lombok Tengah yang dibacakan oleh Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa [DPMD] Lombok Tengah, Lalu Nikman Bohari menekankan agar kegiatan ini dapat mendorong peningkatan kualitas pemamfaatan dana desa dengan memberikan referensi inovasi-inovasi desa dan mempkuat peran pendamping dalam pengembangan ekonomi lokal.
” Saya menaruh harapan besar kepada para peserta untuk sungguh-sungguh mencermati berbagai kegiat dan yang ditampilkan pada menu bursa untuk dapat direplikasi oleh desa sesui potensi desa yang dimiliki masing masing,” kata Lalu Nikman.
Usai pembukaan, lalu peserta diberikan arahan alur Bursa Pertukaran Inovasi Desa ini oleh Lalu Piringadi, salah satu pendamping desa.
Dimana para peserta dibagi dalam 3 kelas. Yakni kelas Infrastuktur, Kelas Pendidikan dan Kesehatan Dan Kelas Ekonomi Kerakyatan. Selain itu, peserta juga ditekankan untuk mengisi kartu Ide dan Kartu Komitmen.
” Kartu ide itu diisi oleh kegiatan yang sudah diisi dengan kegiatan yang sudah dilaksanakan yang kemudian berdampak besar atau luar biasa. Ide tersebut dimasukkan dalam kartu Ide sehingga bisa ditiru oleh desa yang lain. Sementara kartu Komitmen itu adalah apa yang akan kita laksanakan untuk tahun 2020 dan dituangkan dalam APBDes,” terang Piringadi menjelaskan.
Sementara itu di sela-sela Bursa Inovasi Desa, Ketua Koordinator Pendamping Desa Lombok Tengah Lalu Mustanadi menjelaskan bahwa Bursa Pertukaran Inovasi desa ini di Lombok Tengah digelar di 4 Zona. Setiap Zona diisi oleh 3 kecamatan.
” Pertanyaannya kenapa Bursa Pertukaran Inovasi Desa ini dilaksanakan. Bursa ini hadir dengan nama besar Program inovasi desa [PID]. Program ini hadir untuk memperbaiki kualitas perencanaan desa dengan adanya alokasi dari dana desa. PID ini hadir dalam rangka menyempurnakan hasil dari perencanaan itu,” jelas Mustanadi.
Lebih lanjut, Mustanadi menyebutkan selama ini perencanaan desa masih terlihat monoton dengan dominan infrastuktur. Padahal banyak program yang bisa dikembangkan di desa jika desa cermat melihat potensi desa.
” Dengan adanya Program Inovasi Desa ini, Infrastruktur jalan, peningkatan ekonomi kerakyatan jalan dan peningkatan Sumber Daya Manusia juga jalan secara beriringan, baik SDM Pendidikan maupun kesehatan,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut dia, cara untuk menggugah pikiran dan ide kreatif desa itu dengan cara melakukan pertukaran gagasan dan inovasi antar desa. Desa satu sama lain bisa saling belajar dan bertukar pengetahuan dan program yang berpengaruh bagi masyarakat desa.
” Di pertukaran Inovasi desa ini, kita sudah siapkan menu program Inovasi, baik nasional maupun lokal. nanti teman teman desa ini bisa mengambil atau meniru, mana menu yang sesui dengan kondisi di desa masing masing,”. terangnya.
Sejauh ini kata Mustanadi, ada tiga desa yang memiliki inovasi yang bisa terus dikembangkan dengan inovasi desanya yang berdampak positif bagi kehidupan masyarakat desa, yakni Untuk kecamatan Pujut ialah desa Segala Anyar dengan ternak, di kecamatan Praya Barat yakni desa Setanggor dengan desa wisata dan Kecamatan Praya Barat Daya ialah desa Ungga dengan kerajinan perak.
Para peserta yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias. Salah satunya kades Batujai, Alwan Wijaya. Ia menyatakan dengan adanya pertukaran Inovasi desa ini menumbuhkan wawasan, gagasan, ide dan kreatifitas untuk terus memajukan desa Batujai dengan belajar dari Inovasi desa lain.
” Sangat luar biasa kegiatan ini. Nanti menu inovasi desa ini, kita akan pilih dan pilah untuk kita sesuikan dengan desa Batujai sendiri. Dimana kemarin kami sudah melounching desa wisata. Selain itu, kami akan kembangkan Bendungan Batujai,”pungkasnya.
Kegiatan yang dirancang oleh Kementerian Desa ini sangat penting diikuti oleh perangkat desa sehingga pelaksanaan dan hasil dari Bursa Pertukaran Inovasi Desa ini pun dipantau langsung oleh Kementerian Desa. Kementerian Desa berharap dengan Progran Inovasi Desa ini akan dapat mempercepat kemandirian desa setelah diberikannya Dana Desa yang mencapai milliaran rupiah kepada seluruh desa di Indonesia.