Ketua Komisi II DPRD Loteng, M.Samsul Qomar [kanan] dan Ketua BPPD Loteng, Ida Wahyuni Sahabudin
Koresponden Koranmerah [Senin, 15/6]
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] Lombok Tengah menyatakan tak tahu pasti pekerjaan Badan Promosi Pariwisata Daerah [BPPD] Lombok Tengah pasca terbentuk awal akhir tahun 2018 lalu.
Menurut ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, M.Samsul Qomar menyebutkan BPPD Lombok Tengah terlihat melempem dan tak punya kegiatan real. Padahal semangat awalnya pembentukan BPPD untuk mempercepat proses promosi dalam rangka memajukan pariwisata Lombok Tengah.
Tak hanya itu, pria yang akrab dijuluk MSQ ini menyoroti lounching desa wisata yang kini tak terdengar kabar perkembangannya.
” Ga tau selfi selfi sama posting-posting medsos kayaknya. Lounching desa wisata setelah itu di telantarkan,” kata ketua Pemuda Pancasila Lombok Tengah ini.
Karena belum ada aksi yang signifikan dirasakan oleh dunia pariwisata, maka MSQ mempertanyakan urgensi keberadaan BPPD Lombok Tengah bagi dunia pariwisata Loteng.
” Iya ga ada ga jelas pokoknya. Gak penting,” lanjutnya.
Disisi lain juga, Komisi II sebagai leading sektor Dinas Pariwisata tidak dilibatkan dalam perencanaan dan rekrutmen pengurus BPPD Lombok Tengah. Sehingga kesannya dewan disepelekan. Hal ini juga membuat sejauh ini, belum ada anggaran untuk BPPD Lombok Tengah.
” Ga ada. Kan SKnya yg lemot kemarin. Dan ga ada pelibatan komisi 2 juga” katanya.
Sementara itu ketua BPPD Loteng, Ida Wahyuni Sahabudin menolak jika disebut tidak bekerja. Dia menjelaskan saat ini sedang konsen mengembangkan dan mempersiapkan destinasi penyangga kawasan ekonomi Khusus [KEK] Mandalika.
” Saat ini kita sedang fokus mengembangkan destinasi-destinasi penyangga kawasan ekonomi khusus mandalika. Dari zona selatan tengah dan utara,” terangnya.
Selain itu Ida menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang berupaya terus mempersiapkan SDM yang berkualitas di bidang wisata guna menyambut beroperasi MotoGP 2021
” Menunggu readynya road 2021 kita sedang menyiapkan SDM dan Destinasi Penyangganya. terutama bagaimana agar Lombok Tengah ini Siap menjelang MotoGP 2021,” katanya.
Sementara itu, untuk desa wisata yang sudah dilounching, Ida menerangkan untuk promosi, salah satu caranya melalui media sosial. Tak hanya itu, dia mengaku sedang mempersiapkan rencana lebih besar terhadap pengembangan desa wisata ini.
” Kita bantu promosi melalui media sosial dan Team Unsur Pelaksana sudah turun untuk mengidentifikasi destinasi-destinasi penyangga dan desa wisata berdasarkan potensinya selanjutnya kita buatkan grand design untuk mempermudah menjual paket wisata berdasarkan potensi masing-masing desa dan destinasi,” jelasnya.
Sedangkan untuk anggaran, Ida membenarkan belum ada anggaran. Namun kegiatan yang mereka laksanankan banyak dibantu oleh pihak desa.
” Iya penganggaran belum ada.Semua itu atas support dari Masyarakat yang ada di desa,” tandasnya.