Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kota Mataram tak boleh stagnan.
Apalagi Kota Mataram merupakan ibukota Provinsi NTB yang menjadi barometer pembangunan di daerah ini.
Upaya membangun Kota Mataram yang inovatif dan membuka ruang ekspresi untuk ide-ide kreatif ditawarkan H Rohman Farly.
“Ada banyak hal yang harus dilakukan untuk Mataram yang lebih maju dan inovatif. Dari hal sederhana saja sebenarnya, yang terpenting ada goodwill dari pemerintahnya,” kata H Rohman Farly (HRF), Kamis ( 15/8)
Putra asli Mataram ini kelahiran Rembige – Karang Baru mengatakan, penataan lingkungan di Kota Mataram bisa disinergikan dengan aspek pariwisata dan juga ekonomi kreatif ke depan.
Salah satu yang akan didorong adalah bagaimana meningkatkan fungsi sungai di Kota Mataram yang dikolaborasikan dengan pariwisata, kuliner, dan juga ekonomi kerakyatan.
Pria yang masih aktif sebagai Sekda Kabupaten Lombok Timur ini memaparkan, di Kota Mataram program kebersihan sungai sudah mulai berjalan.
Hanya saja, belum ada inisiasi yang membuat hal ini semakin maksimal untuk masyarakat yang lebih luas.
“Sungai yang sudah bersih ini sebenarnya bisa disebar bibit ikan air tawar yang punya nilai jual. Kemudian ini bisa menjadi lokasi yang hidup, karena banyak warga Kota ini yang hobby memancing ikan,” katanya.
Dengan begitu, papar HRF, kondisi sekitar sungai pun akan mulai ramai dan menjadi pusat-pusat rekreasi minat khusus.
Setelah semua terbentuk, maka masyarakat di sekitar sungai bisa menggunakan peluang untuk mulai membuka usaha kuliner dan UMKM lainnya di sekitar sungai.
Selain menjadi pusat pemancingan dan kuliner, lokasi-lokasi semacam ini akan menumbuhkan citra pariwisata juga di Kota Mataram.
“Itu baru satu contoh, bagaimana mengembangkan ekonomi dari sungai yang ada di Mataram. Jadi dari sisi lingkungan kita masuk, dan dampak multiplier efect juga akan terasa bagi masyarakat sekitar kawasan sungai,” katanya.
Pola sinergi antar sektor ini, menurut dia, akan sangat bermanfaat bagi pelestarian lingkungan secara berkesinambungan. Sebab, untuk urusan kebersihan sungai, masyarakat pasti akan berpartisipasi aktif karena ada manfaat ekonomi bagi mereka.
“Sehingga masyarakat sekitar sungai itu bisa merasa memiliki dan mengjaga kebersihan sungai secara mandiri, dengan kata lain ini juga mengedukasi masyarakat kita tentang pentingnya menjaga kebersihan,” katanya.
HRF mengatakan, inisiatif-inisiatif publik juga harus didorong dalam pengembangan kemajuan Kota Mataram. Harus lebih banyak dibentuk ruang terbuka publik, taman-taman rekreasi dan semacamnya, sebagai wadah generasi muda berekspresi dan berkegiatan.
Hal ini juga penting dilakukan agar kesan Kota Mataram tidak gelap dan sunyi di malam hari.
“Seperti kota besar lainnya, harus mulai tumbuh inisiatif publik di Kota Mataram ini. Sebagai ibukota NTB harusnya Mataram ini tetap terang dan banyak aktivitas meski malam hari,” kata tegas HRF yang sudah menyatakan akan maju dalam Pilkada Kota Mataram 2020.
Jika hal ini dikembangkan, menurut Rohman Farly, maka peluang-peluang lain akan terbuka juga. Seperti lapangan pekerjaan di sektor industri kreatif, dan juga destinasi-destinasi baru di wilayah perkotaan.
Dampak multiplier efect secara ekonomi ini yang akan didorong dalam pengembangan Kota Mataram ke depan.
“Yang jelas, saya hadir untuk membawa perubahan di Kota Mataram ini. Mataram harus bisa lebih inovatif, lebih maju, dan lebih kaya dengan ide-ide pembangunan yang cemerlang,” tukasnya.