Poros Hijau Banggai dan LARRA berharap figur-figur muda bisa bersaing dan masuk dalam susunan Kabinet jilid II Jokowi – Makruf.
Koordinator Poros Hijau Banggai, Samsul Bahri mengatakan, Pemerintahan Joko Widodo saat ini sudah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, komitmen atas pemenuhan hak atas lingkungan hidup yang bersih dan sehat menjadi agenda prioritas selama kepemimpinan Presiden Joko Widiodo (2014-2019).
Komitmen tersebut bisa dilihat dari kebijakan yang dikeluarkan, meningkatnya koordinasi, komitmen international, ketersediaan anggaran untuk perlindungan lingkungan hidup, adanya kelembagaan baru, kebijakan yang berpihak terhadap lingkungan dan penguatan sumberdaya manusia yang kompeten di bidang lingkungan hidup.
“Sehingga dalam mewujudkan visi misi Jokowi-Makruf Amin, kabinet jilid II nantinya harus diisi oleh kaum muda sebagai representasi kaum milenial,” katanya lewat siaran pers yang dikirim ke media , Senin Malam ( 26/8)
Apalagi, papar dia, substansi kebijakan yang akan dilanjutkan oleh Jokowi-Ma’ruf Amin antara lain; mengurangi ketimpangan penguasaan dan kepemilikan tanah, menciptakan sumber-sumber kemakmuran berbasis agraria. Selain itu, menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan, miningkatkan akses masyarakat atas sumber-sumber ekonomi, meningkatkan ketahan dan kedaulatan pangan dan memperbaiki kualitas lingkungan hidup serta penyelesaian konflik agraria.
Samsul menilai, untuk merealisasikan kebijakan tersebut tentulah membutuhkan menteri-menteri yang memiliki pengalaman yang mumpuni dan energy yang kuat serta etos kerja yang besar guna mengimbangi kecepatan program-program Presiden.
“Untuk itu, diharapkan pada pengisian kabinet kerja Jokowi-Makruf harus diisi oleh kaum muda yang selama ini memiliki track record yang serta memiliki pengalaman dalam kerja-kerja yang berhubungan dengan berbagai sektor dan kelompok masyarakat,” tukasnya.
Sementara itu Koordinator LARRA, Kiki Yusuf mengatakan, untuk figur muda tersebut ada beberapa kriteria-kriteria calon menteri.
“Khususnya yang terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup serta isu-isu sosial. Kriteria-kriteria yang ini telah kami diskusikan dengan berbagai elemen-elemen serta kelompok pemuda di Kabupaten Banggai,” kata Kiki.
Kriteria-kriteria tersebut antara lain memiliki track record di isu sumber daya alam dan lingkungan hidup, pengalaman kerja kerja di dalam dan luar pemerintahan, memiliki jaringan di berbagai sektor dan kelompok, terlibat aktif dalam kerja kerja perumusan kebijakan 5 tahun terakhir.
“Harus punya keberpihakan kepada perlindungan lingkungan hidup dan kepentingan masyarakat. Dan punya hubungan dengan pemerintah hari ini khususnya dengan Presiden,” kata Kiki.
Samsul dan Kiki menegaskan, Poros Hijau Kabupaten Banggai dan Lingkar Gerakan Rakyat (LARRA), mengusulkan Mantan Direktur Eksekutif Walhi Nasional , Abetnego Tarigan sebagai salah satu figur Menteri yang mewakili kaum muda.
Dukungan tersebut juga datang dari segenap elemen lainnya seperti Himpunan Mahasiswa Balantak (HAMBA) Kabupaten Banggai, Forum Mahasiswa Toili Raya (FMTR) Banggai, Ikatan Mahasiswa Kecamatan Bunta, Nuhon, Simpang Raya (IMKBNS), Partai Rakyat Pekerja (PRP) Kabupaten Banggai.
“Kami mengusulkan kepada Ir. Joko Widodo sebagai presiden dan KH. Makruf Amin sebagai wakil Presiden RI periode 2019-2024 untuk mengangkat Bpk. Abetnego Tarigan sebagai salah satu kaum muda untuk mengisi kabinet kerja jilid II nantinya,” kata Samsul.
Menurutnya, Abetnego Tarigan adalah figur yang tepat untuk mengisi kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf selama lima tahun ke depan mewakili kaum muda, untuk merealisasi dan mempercepat arah kebijakan pemerintahan Jokowi-Makruf untuk terciptanya kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia.