Pemuda Pancasila bereaksi atas pernyatataan ketua Pemuda NW, Zeanul Fahmi yang mengancam jika Kemenkumham tidak mencabut AHU terkait status hukum NW, maka NTB akan menjadi papua.
Menurut PP pernyataan tersebut sangat tidak elok dan cendrung provokatif, karena seyogyanya sebagai anak bangsa tidak boleh mengeluarkan pernyataan hal yang dimikian karean menggiring opini pembelahan bangsa.
” Ini fatal dan tidak menarik. Anak muda itu pemersatu bukan pemecah belah. Saya menyayangkan itu keluar dari ketua pemuda. Untuk itu saya berharap kawan kawan pemuda bisa lebih arif dan bijaksana untuk bersikap atau berstatement,” Kata Ketua Pemuda Pancasila Lombok Tengah, M.Samsul Qomar.
Menurut pria yang akrab dipanggil MSQ ini, NTB saat ini sedang berbenah dari bencana yang besar dan lama. MSQ menyebut saat ini NTB masih tertatih tatih dan merangkak keluar dari keterpurukan keadaan ditambah kondisi negara yang semakin tidak menentu . Mantan Ketua DPRD Loteng dua periode ini menyerukan untuk menjaga kondisi ini , bukan malah menjadi pemicu perpecahan.
” Terkait soal AHU menkumham saya tidak mau komentar karena itu urusan hukum kementrian. Seyogyanya juga diselesaikan secara hukum. Kalau masalah itu saya sepakat dengan Kapolda, ada jalurnya ada relnya tidak perlu dengan keributan apalagi peperangan,” tandasnya.
Lebih lanjut, MSQ meminta agar anak anak muda NTB juga menahan diri dalam membuat status menyerang pribadi atau organisasi lainnya di medsos. Kata kata kasar yang berseliweran di FB dan jejaring sosial lainnya ini bisa jadi pemicu pertikaian sosial lainnya.
” Terkait ujaran ujaran kebencian di medsos saya minta PW Pemuda NW pancor untuk tidak reaktif dan memilih jalur konstitusi silahlan laporkan ke polisi biar aparat yang tangani jangan ada yang main hakim sendiri atau berusaha mencari personal yang melakukan ujaran tersebut,” pungkasnya.
Sebelumnya Sekretaris PW NW NTB kubu Anjani, Zaenul Fahmi menyatakan jika Kemenkumham tidak mencabut SK yang mengesahkan PBNW yang saha adalah versi Pancor, maka akan bertindak layaknya kondisi di Papua.
“Jangan salahkan kami kalau NTB ini akan seperti Papua, kalau harga diri dan martabat NW diinjak-injak dan diobok-obok Kemenkumham yang hanya mementingkan materi. Sekarang ini seolah keadilan tergantung besar tidaknya ‘koper’ yang dimiliki. Berhentihlah rusak dan provokasi NW ini wahai Yasona Laoly,” teriak Sekretaris PW Pemuda NW NTB ini saat demo jumat kemaren, [20/9].