Ribuan mahasiswa dari sejumlah Universitas di NTB, seperti Universitas Mataram (Unram), Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Mataram mulai bergerak menuju gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, untuk unjuk rasa pada Kamis, sejak pukul 08.30 WITA.
Mereka membawa sejumlah spanduk dan tulisan di kertas karton dengan berbagai kalimat, Misalnya, “Tolak RKUHP karena lebih kejam dari cinta terhalang restu calon mertua”. Ada juga yang bertuliskan “Cukup rambut kami yang berantakan negara jangan”, dan “Dewan Penyusah Rakyat”.
Nugraha, salah seorang mahasiswa Fakultas Ekonomi Unram, mengatakan unjuk rasa tersebut bertujuan meminta pemerintah dan anggota DPR meninjau kembali RUU KUHP karena dianggap kontroversial.
“Kami akan mendesak DPR untuk tidak mengesahkan RKUHP tersebut karena merugikan rakyat Indonesia,” ucapnya.dilansir Antara.
Sementara itu, pantauan di Jalan Udayana Kota Mataram, polisi telah memasang kawat berduri menutupi pintu gerbang dan pagar depan kantor DPRD NTB. Meski akhirnya bisa ditembus mahasiswa. Namuan polisi kembali sigap memasang brikade.
Dalam aksinya, terjadi gesekan antara mahasiswa dan polisi. Akibatnya polisi menembakkan gas airmata untuk membubarkan mahasiswa. Sejumlah mahasiswi yang ikut dalam aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat pun jatuh pingsan.
“Katanya dia sesak nafas, terus pingsan,” kata Nuri, mahasiswi FKIP Unram yang kemudian mengungkapkan nama rekannya yang pingsan itu Isma Devi.
Tak lama kemudian aksi lemparan batu dilakukan oleh massa aksi. Karenanya petugas kepolisian kemudian melakukan tembakan gas air mata hingga membubarkan massa aksi.
Sejumlah mahasiswa terlihat mengalami pingsan dan merasakan perihnya gas air mata. Massa aksi yang sebekumnya berada di depan gedung DPRD NTB akhirnya berlarian ke arah selatan dan utara Jalan Udayana.