Peta kawasan Taman Gunung Rinjani yang terbakar [21/10/2019]/TNGR
Koresponden Koranmerah [Senin, 21/10]
Pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani terpaksa menutup semua jalur pendakian setelah terbakarnya ratusan hektar lahan di kawasan taman nasional itu sejak Sabtu, [19/10] lalu.
” Sehubungan dengan kebakaran hutan yang terjadi di jalur pendakian Senaru yang kemudian mengarah ke jalur pendakian Sembalun. Guna memaksimalkan penanganan kebakaran hutan, memastikan jalur pendakian aman, menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung pendakian serta antisipasi meluasnya kebakaran pada jalur pendakian yang lain maka semua jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup terhitung mulai tanggal 20 Oktober sampai waktu yang tidak ditentukan, ” Kata Dwi Pangetstu, Plh Kepala Balai TNGR dalam pengumunannya.
Sementara untuk wisatawan yang sudah melakukan pemesanan lewat online, TNGR memintanya untuk melakukan penjadwalan ulang sampai kuota pendakian dibuka kembali.
” Dihimbau kepada pengunjung, pelaku wisata maupun masyarakat untuk mentaati dan memaklumi kebijakan tersebut demi keselamatan dan keamanan bersama,” tandasnya.
Sementara itu, Tim Dalkarhutla yang terdiri dari petugas TN Gunung Rinjani, TNI, POLRI, MMP/MPA, dan masyarakat hingga saat ini masih berusaha memadamkan api di jalur pendakian Gunung Rinjani di wilayah kerja Resort Senaru dan Sembalun.
Kecepatan angin yg relatif kencang dan kondisi vegetasi yang mudah terbakar (rumput savana, alang-alang, semak, perdu, dan dedaunan kering) mengakibatkan api dengan cepat meluas dan menyulitkan proses pemadaman.
Sementara itu, terlihat dalam peta yang dirilis TNGR menunjukkan sebaran luas lahan yang terbakar sangat mengkhawatirkan.