Beranda Nasional APKLI Loteng Sorot Kekumuhan Pasar Tumpah di Bandara. Kebijakan AP Jadi Soal

APKLI Loteng Sorot Kekumuhan Pasar Tumpah di Bandara. Kebijakan AP Jadi Soal

2
BERBAGI
Kondisi Lapak PKL yang berjualan. Insert: Ketua APKLI Loteng, M.Samsul Qomar

Koresponden Koranmerah [Rabu, 4/12]


Kondisi semrawut terlihat di Bandara Internasional Lombok yang kini juga sedang berkisruh karena adanya pergantian nama menjadi Zaenudin Abdul Majid itu.

Kesemrawutan itu disebabkan oleh pedagang di areal parkir sepeda motor yang melapak sembarangan dan tidak teratur. Akibatnya areal bandara yang berada di sebelah utara Lobi bandara itu terlihat kumuh.

Hal ini mengundang reaksi dari ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia [APKLI] Lombok Tengah, M.Samsul Qomar. Ia menyayangkan pihak bandara membiarkan kondisi tersebut terus menerus. Padahal pihak bandara bisa melakukan penataan secepatnya. Karena tentu kondisi saat ini tidak sedap dipandang oleh para tamu wisatawan luar daerah dan mancanegara.

” Jadi GM [general manager] nya harus segera mengambil cara cara baik yang menguntungkan. Baru  [kali ini] ada bandara yang penjualnya semrawut kayak gini. jauh dari kata international,” katanya.

Menurut mantan Ketua Komisi II DPRD Loteng ini, kondisi semrawut ini tidak bisa ditumpahkan kesalahan sepenuhnya ada pada pedagang. Bisa jadi karena kebijakan dari manajeman bandara yang dinilai warga tidak memberikan solusi terhadap mereka. Sehingga mereka memilih untuk berjualan sembarangan.

” Relokasi PKL mungkin tidak sesuai dengan lokasi strategis sehingga tidak ada yang datang belanja karena terlalu jauh dari keramaian. Di sebelah utara kedatangan masih banyak lahan kosong mestinya itu lokasi dibuat model food court atau lapak buat para PKL biar ga di tempat tempat parkir mereka jualan kan dari rupa juga tidak bagus tidak tertib,” katanya.

Sekali lagi, mantan ketua KNPI Loteng ini mendesak pihak manajemen Angkasa Pura melakukan audensi dengan para pedagang, area yang cocok bagi mereka untuk berjualan. Mestinya juga pihak bandara mengambil langkah persuasif kepada warga yang melapak disana agar mau tertib. Penataan ini harus bisa dilakukan oleh AP untuk mewujudkan Bandara bertaraf Internasional.

” Kalau ini tidak bisa ditata oleh AP, jangan sok sok an nyebut bandara internasional wong penataan pedagang saja tidak becus apalagi yang lain,” tandasnya.

” Kepada pedagang saya tidak salahkan berdagang di mana saja mereka suka untuk mengais rizki karena sarana tidak di siapkan. Ya udah pake aja semua tempat apalagi bandara kan milik negara jadi sebesar besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat,” tambahnya pria yang kerab dipanggil MSQ ini.

Lebih lanjut MSQ juga menyatakan kondisi ekonomi masyarakat saat ini dalam keadaan kesulitan. Sehingga ia meminta semua pedagang yang berjualan disana diberikan fasilitas. Tidak boleh Manajeman AP terkesan memilah milih pedagang yang berjualan disana, semuanya harus diperlakukan sama.

” Semua susah rakyat, untung saja mau berusaha menjadi penjual dan berdagang. Jangan dibatasi harus difasilitasi. Area Bandara ini, area negara. Jangan pilah pilih orang yang bisa berjualan dan berusaham,”tandasnya.

2 KOMENTAR

    • Beres, tapi semua wilayah jadi pkl..
      Pedagang mau gratisan semua, ga ada yang mau bayar air bayar listrik, ditegaskan malah demo, jangan ngomong saja side tapi tidak tahu masalah..
      Bandara memang milik negara tapi bukan dinas sosial, kalo apa-apa milik negara, jualan saja di kantor gubernur atau di halaman rumah side, kan bagian dari negara

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here