Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mendesak Priyo Budi Santoso mengundurkan diri dari Sekjen Berkarya karena diduga terlibat korupsi pengadaan Alquran. Dirinya juga mengklaim bahwa banyak kader yang menginginkan Priyo segera dicopot dari jabatannya.
“Secara politis, sebagian besar teman-teman di DPP dan daerah menganggap Priyo ini gagal dan mencoreng nama partai, sehingga kami minta untuk segera dinonaktifkan atau Pak Priyo sendiri legowo mengundurkan diri,” ucap Badar melalui keterangannya, Jumat (24/1/2020).
Dirinya juga mengungkapkan dipilihnya Priyo sebagai Sekjen karena mantan pimpinan DPR itu mengaku bahwa dirinya tak terlibat dalam kasus korupsi pengadaan Alquraan.
Namun, kasus itu kini diproses kembali oleh KPK. Badar menyebut banyak pihak yang menyebut partainya sebagai sarang koruptor. Karenanya, kader mendesak Priyo mengundurkan diri.
“Berkarya sering disebut-sebut namanya, otomatis masyarakat tidak tahu. Tahunya Berkarya sarang koruptor dan sebagainya. Itulah yang kita lihat di teman-teman netizen segala macam, menyudutkan partai ini,” ucapnya.
Badar juga menyebut Priyo gagal menjadi Sekjen karena Partai Berkarya tidak mendapat kursi DPR pada Pemilu 2019 lalu. Padahal, Partai Berkarya memiliki ekspektasi tinggi dan Priyo tahu tentang hal itu.
“Apabila Sekjen kami terlibat, salah satu ketua kami disebut namanya, agar segera diperiksa dan diberikan status, apakah sebatas saksi atau tersangka apabila mereka betul-betul terlibat. Karena ini sangat mempengaruhi kewibawaan partai, baik di pusat dan daerah,” tambahnya.
Nama Priyo disebut oleh Fahd El Fouz usai diperiksa KPK beberapa waktu lalu. Fahd mengaku sudah menjelaskan peran Priyo saat diperiksa penyidik KPK. (Al)