
Koresponden KM [Kamis, 20/2/2020]
Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT memberikan peringatan keras agar anak anak yang selama ini menjadi pedagang asongan di KEK Mandalika segara ditangani dengan cepat. Ini ditegaskannya saat deklarasi dan penandatanganan fakta integritas wisata ramah anak di desa Rembitan kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Dimana acara ini dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia [PPPA], Bintang Puspayoga, Kamis [20/2/2020]
Suhaili di hadapan Menteri PPPA memberikan instruksi langsung kepada Camat Pujut dan para kepala desa di kecamatan Pujut untuk tidak lagi membiarkan anak anak menjadi pedangan asongan.
“ Saya berharap pada kesempatan ini bapak camat, mana camat pujut. Karena destinasi utama yang di Lombok Tengah ini memang paling besar di wilayah kecamatan Pujut. Saya berharap setelah deklarasi ini jangan sampai ada anak anak kita yang menjadi pedagang asongan lagi,” cetus bupati dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ketua DPW Golkar ini menegaskan, untuk menyokong apa yang disampaikan itu, pemerintah juga tidak tinggal diam. Sejumlah program akan disuplay oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Perlindungan Perempuan dan anak sehingga menyambut kemajuan KEK Mandalika, tidak ada lagi anak yang dieksploitasi oleh orang tuanya dengan alasan apapun.
“ Tidak hanya dengan ultimatum itu, tapi akan ada langkah langkah strategis untuk menjawab permasalahan alasan dari keluarga mengeksploitasi atau memamfaatkan anaknya untuk mencari nafkah . ibu menteri hadir hari ini tujuannya untuk itu,” tukasnya.
Untuk itu, ia menyerukan agar semua pihak baik itu camat, kades, kadus, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan penyadaran agar anak di sekitar KEK Mandalika, terutama yang terbanyak dari Rembitan untuk tidak lagi berjualan karena bukan pekerjaan mereka. Waktu yang dimiliki anak untuk belajar dan bermain, bukan mencari nafkah.
“ Hari ini kami berharap, kepada tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala desa, kepala dusun mari kita bergerak bersama, kita sudah membubuhkan tanda tangan dan kita harus melindungan anak kita. Kita berikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan. Bagi mereka yang tidak mampu, ayok para tokoh, kepala desa, kepala dusun biaya mereka. Kita urunan,” pungkas bupati.
Usai itu, bupati dan menteri PPPA memberikan bantuan berupa perlengkapan sekolah kepada anak anak yang menjadi pedagang asongan. Anak anak ini diminta tak lagi menjajakan pernak pernik di kawasan KEK Mandalika dan lebih fokus untuk belajar. Sementara orang tua mereka diberikan pembinaan berupa pelatihan sehingga memiliki keterampilan dan diberikan pemahaman untuk tidak lagi membiarkan anak mereka berjualan.
Dalam kesempatan ini juga dilantik petugas yang membina anak anak yang menjadi pedagang asongan untuk tidak beraktivitas yang sama. Petugas ini berasal dari unsur staf desa, kader posyandu dan unsur tokoh.
BACA JUGA: Marak Anak Jadi Pedagang Asongan di KEK, Bupati Loteng Ultimatum Camat Dan Kades