Menanggapi pelaporannya ke Polda NTB oleh perempuan berinsial RM atas tuduhan penelantaran anak, Bupati Sumbawa, Husni Jibril membantah keras segala tuduhan itu. Baginya kasus ini adalah gimik jelang Pilkada Sumbawa dengan tujuan menjatuhkan nama baiknya yang dilakukan oleh lawan-lawan politik.
” Karena ada kepentingan politik seseorang, hal hal seperti ini diungkapkan ke publik. ini persoalan aib orang. tetapi dipersepsikan seolah olah saya yang berbuat. Ini kira kira yang akan menjadi bahan bagi mereka untuk mengganjal saya [di Pilkada Sumbawa], ” katanya saat dimintai konfirmasi, Selasa [25/2].
Diungkitnya kembali kasus lama ini tidak lepas dari rivalitas politik Pilkada Sumbawa. Bukan kali ini dia ingin dijatuhkan dengan persoalan ini, bahkan dulu ketika ia masih muda dan berkampanye untuk ayahnya kala jadi caleg anggota DPRD Provinsi NTB.
Kasus ini dulu digunakan untuk menjegal dan menjatuhkan marwah nama dia dan keluarganya. Kasus ini terjadi sekitar tahun 1980an silam, bahkan ia sudah diperiksa di Polres Sumbawa dan clear dia tidak terlibat apalagi bersalah.
” Berita ini memang berita sesat. Sesat yang saya maksudkan ini, kalau benar RM yang melaporkan ini adalah orang yang berperkara dengan saya dulu pada tahun 1980an. 33 tiga tahun lalu. Ini digulirkan saat saya butuh kepercayaan rakyat. saya mau dihancurkan lewat ini. kasus ini sudah diperiksa oleh Polres Sumbawa yang periksa saya dulu namanya Sersan Mahdi. dari A sampai Z, sudah dua kali saya dipanggil saya buktikan apa yang menjadi pengakuan dia [RM] itu tidak benar semua,” terangnya panjang lebar.
Bagi Husni, tuduhan RM ini adalah fitnah yang keji yang ditunggangi lawan politiknya. Untuk itu, ia berani melakukan tes DNA, bahwa dia bukan bapak dari anak itu, karena memang dia tidak pernah tidur dengan perempuan bernama RM.
Sebenarnya akan diangkatnya kasus ini lagi sudah ia endus sejak 4 tahun terakhir ini. Dinamika politik Sumbawa terakhir ini hingga sampai tidak diusungnya oleh PDIP pada Pilkada Sumbawa kali ini semakin memperjelas kasus lama ini akan digunakan kembali untuk mencoreng nama baiknya agar ia jatuh di mata rakyat.
” Kalau nanti saya minta untuk uji DNA, saya siap. Tapi saya juga harus menghabisi mereka [lawan politik] juga, ketika saya bisa buktikan bukan anak saya, ” pungkasnya.
Lebih lanjut, Husni Jibril membeberkan mengetahui siapa dibalik diungkitnya kasus ini. Untuk itu, dirinya tidak akan tinggal diam. Dia akan melawan.
” Ini fitnah luar biasa yang disambung oleh tokoh sekarang ini. Dari dulu memang saya dijegal sebagai seorang tokoh. kalau dulu orang Golkar, nah kalau sekarang kayaknya orang PDIP Perjuangan,” tandasnya.
