Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) , Drs. HM Jusuf Rizal melantik Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LIRA NTB, di Same Hotel, Rembiga, Kota Mataram, Kamis, 12 Maret 2020.
Gubernur LSM LIRA NTB, Syamsuddin, S.Adm., S.Sos., M.AP dilantik menjadi pengurus DPW LIRA NTB periode 2020-2024.
Tampak hadir tamu undangan VVIP antara lain Kapolda POLDA NTB di wakili oleh Kabid Humas Polda NTB , Kombespol Artanto, S.IK.,M.Si dan Direktur Intel Polda NTB, Kombespol Drs. Susilo Rahayu Irianto. Anggota DPD RI dapil NTB , Ir H Achmad Sukisman Azmy, M.Hum . Juga hadir KH.R. Zainuddin Husni, SH.MH., Dewan Pembina DPP LIRA. Kawit Sasmito, Asisten Pemerintah KLU. Ka. Bakesbangpoldagri Lotim, Salmun Rahman.
Kemudian Widiarti Winata Kabid Eksosbud & Ormas Kesbangpoldagri Prov. NTB. IPDA Iwan Purwanto, Wakapolsek Pemenang, Kasubdid Pembinaan Orsosmas Kesbangpol Loteng , M.Sabri,S.Pd, Kadis Kominfo Kab. Lotim (M.Masfu), Ketua Umum DPP Perkumpulan Media Online (MOi) Beserta Rombongan, Koordinator Sahabat Mahfud MD , Firman Syah Ali,SH.MH dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Sementara itu pelantikan tersebut diawali pembacaan SK LSM LIRA yang melantik Biro, Dinas, Badan hingga Bupati masing-masing DPD LIRA NTB.
Gubernur LSM LIRA NTB, Syamsuddin, mengatakan PR LIRA ke depannya adalah memerangi hoax yang saat ini semakin menyebar di Indonesia.
“Menjadi PR terlalu banyak berita yang disimpan dan dikonsumsi masyarakat berkaitan dengan hoax,” katanya.
LSM LIRA NTB katanya, akan berperan menangkal hoax dan mengedukasi masyarakat tentang konten-konten hoax yang bertebaran di internet.
Selain itu, LIRA NTB akan mengawal dana desa dan menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengawal pembangunan.
“Kami berharap teman-teman yang baru dilantik mari kita sama-sama menjaga dan mengawal dana desa agar tidak menganggap dana pribadi,” ujarnya.
Ia mengatakan, LIRA NTB akan tetap melakukan pengawasan dalam setiap pembangunan maupun aspek lainnya.
“Karena kita baru dilantik dari tahun 2016, kita lihat pergerakan memang di bidang pengawasan dan pemantauan. Sekarang tidak ada TP4D. Kalau tidak saling memantau bisa jadi,” ujarnya.
“Ketika kami mendapat pengaduan masyarakat kami melakukan klarifikasi ke lapangan, membentuk tim investigasi. Pulbaket lengkap baru kita gelar perkara,” sambungnya.
Presiden LSM LIRA, Drs. HM. Jusuf Rizal, mengatakan LIRA akan terus menjadi mitra kritis pemerintah yang konsen mendorong transparansi.
“LSM LIRA konsen dalam mendorong transparan pengelolaan negara, maka fungsi menjadi LSM pro pemerintah tapi tetap kritis dan independen terhadap yang berpotensi merugikan negara,” katanya.
Dia berharap, pengurus LSM LIRA NTB yang baru dilantik segera berkonsolidasi menjadi pemantau dana desa maupun pemantau dan pengawas dalam Pilkada 2020.
“Mereka harus berkonsolidasi dalam rangka penguatan, menjadi pemantau dan pendampingan penggunaan dana desa,” ujarnya.
“DPW ikut proses demokrasi, kita harapkan mereka bagian dari pemantau Pilkada independen,” katanya mengakhiri.
Acara kemudian dilanjutkan dengan seminar nasional bertema “Indonesia Kuat Tanpa Hoax, Radikalisme dan Intoleransi pada Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.”