Ketua Ikatan Dokter Indonesia [IDI] Lombok Timur mengungkapkan saat ini ada 152 orang di Lombok Timur yang sedang dikarantina atau diisolasi, baik di Lingkungan Pondok Pesantren maupun Puskesmas.
” Mereka akan menjalani isolasi selama 14 hari dan bisa diperpanjang 14 hari lagi. Berarti bisa sampai 2×14 hari yang kemudian dievaluasi lagi untuk menentukan status kesehatan dan langkah selanjutnya,” kata dr. Kurnia Akmal, Ketua IDI Cabang Lombok Timur-NTB. Jumat [27/3].
Mereka semua adalah orang-orang yang terbukti kontak erat atau dekat dengan 2 kasus Covid-19 positif di NTB. Mereka terdiri dari 10 orang tenaga kesehatan (1 orang dokter) dan 142 orang keluarga besar penderita Covid-19 positif.
” 10 orang tenaga kesehatan yang sejak awal terpapar tidak hanya menjalani isolasi tetapi juga tetap memeriksa, melayani, membina, mengedukasi dan menemani 142 orang lainnya,” terangnya.
Namun disisi lain, Dia mengungkapkan, mereka menjalani proses isolasi dengan persiapan dan fasilitas secukupnya. Alat Pelindung Diri [APD] tenaga kesehatan dalam memeriksa juga masih seadanya karena belum adanya APD yang standar. Hal yang sama dialami oleh Tenaga kesehatan yang ikut terpapar dan diisolasi serta harus memeriksa serta memberikan pelayanan kesehatan memiliki resiko dan beban yang tentunya lebih besar pula.
” Mereka dalam masa isolasi membutuhkan banyak hal dan keperluan sebagaimana kita semua karena mereka juga manusia yang sama seperti kita. Mereka semua bisa selamat dengan baik, toh mereka masih sehat semua dan mereka belum terbukti positif Covid-19 secara laboratorium atau test,” katanya
Khusus untuk petugas kesehatan, Kurnia menyebut setidaknya membutuhkan APD standar, Termometer digital non kontak, Ruangan isolasi di puskesmas masih kurang, Alat steril baju, Nutrisi atau makanan bergizi, Tenaga pengganti.
Sementara itu, bagi 142 orang lainnya yang merupakan anak-anak pondok, ustaz, ustazah dan tenaga lainnya membutuhkan Sarana bermain, Nutrisi. Dimana sampai sekarang mereka hanya makan nasi bungkus, meski itu lebih baik dari makanan mereka sebelumnya. Dibutuh buah, sayur dan makanan sehat lainnya.
” Harapan kita tentunya pemerintah sudah menyiapkan semuanya, namun dalam kondisi darurat atau bencana saatnyalah kita bersatu, bekerjasama saling bahu membahu tanpa saling berharap apalagi saling menyalahkan. Akhirnya semoga kita semua tahu, faham dan sadar dengan situasi dan kondisi ini, semoga kita semua berinisiatif mengambil langkah-langkah membantu guna mendukung dan meringankan beban semua pihak,” katanya.
Tak lupa selaku ketua IDI Cabang Lotim memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada 10 petugas dan warga yang sedang isolasi. karena baginya, mereka tidak hanya berjuang menyelamatkan dirinya sendiri tapi juga orang lain.
” Mereka tidak sedang menyelamatkan dirinya sendiri, tetapi mereka sedang menyelamatkan kita semua yang sehat. Mereka sedang menjalani proses isolasi ditempat khusus dengan keadaan, situasi dan perlakuan khusus. Tentu tidak selongggar kita yang hanya dihimbau untuk social atu phisical distancing ataupun isolasi mandiri di rumah. Kebayang tidak apa yang mereka rasakan,” pungkasnya.
Bagi donatur yang ingin memberikan sumbangan kepada mereka yang sedang diisolasi selain bisa menghubungi petugas BPBD Lotim, juga bisa menghubungi pengurus IDI Cabang Lombok Timur.