Koresponden Koranmerah.com
Jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Mataram hingga 28 April 2020 sebanyak 74 orang dan 227 se-NTB. Namun, dari kasus tersebut angka pasien sembuh mulai meningkat.
Total pasien sembuh di Kota Mataram berjumlah 12 orang, sementara yang meninggal dua orang. Sehingga, 60 orang masih menjalani perawatan dan dalam kondisi mulai membaik. Namun demikian, Kota Mataram masih menjadi daerah di NTB yang paling banyak kasus Corona.
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, H. Ahsanul Khalik, meminta masyarakat di Kota Mataram untuk untuk selalu mengikuti imbauan pemerintah dan MUI untuk keselamatan bersama. Dia meminta masyarakat tetap menjaga physical distancing dan tidak berkumpul dalam kegiatan apapun.
“Perlu menjadi perhatian semua pihak, utamanya masyarakat Kota Mataram secara luas. Jangan sampai kita semua menyesal di kemudian hari karena ketidak disiplinan kita dalam mengikuti imbauan dan edaran MUI,” kata Ahsanul Khalik, Selasa, 28 April 2020.
Dia juga menjelaskan, Pemerintah Pusat, Provinsi dan Walikota Mataram, bahkan sudah ada keputusan bersama Walikota, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Kepala Kantor Kemenag dan Ketua MUI Kota Mataram yang mengatur bagaimana ibadah umat Islam selama puasa. Ibadah diminta digelar di rumah masing-masing untuk memutus mata rantai penyebaran Coronavirus.
Ahsanul mengingatkan bahaya tranmisi lokal di masyarakat. Jika masyarakat tidak mengindahkan imbauan pemerintah, bisa jadi kasus positif di Kota Mataram semakin tinggi, bahkan bisa akibat transmisi lokal.
“Yang saya maksudkan dengan kita tidak menyesal di kemudian hari adalah kasus positif semakin melonjak di luar cluster yang saat ini sudah diupayakan dengan kekuatan penuh memutus rantai penyebarannya, karena transimisi lokal yang kita tidak tahu penyebaran dan penularannya dari mana,” ujarnya.
BACA JUGA: