Kaq Tuan Sidiq atau KTS Foundition bersama Gabungan Pemuda Utara [Gapura] hari ini, Jumat [1/5/2020] menyalurkan bantuan berupa makanan pokok kepada puluhan Orang Tua Jompo atau Lansia yang ada di Kecamatan Batukeliang dan Batukeliang Utara.
” Pemberian sembako ini merupakan kerjasama yang diinput dari sekumpulan donatur yang dibagikan kepada setidaknya 50 orang tua jompo atau lansia yang tersebar di beberapa tempat,” kata H.M.Sidik selaku pembina KTS Foundition dan sesi wawancaranya.
Pria yang kerap dipanggil KTS ini mengemukakan bahwa kegiatan ini pembagian bahan pokok ini adalah rangkaian dari beberapa kegiatan sosial yang sebelumnya sudah dilakukan KTS Foundition dan Gapura. Untuk kali ini, setiap orang Lansia berhak menerima paket kebutuhan pokok berupa 5 kg beras, telur 10 butir dan mie instan 10 bungkus.
” Kendati jumlah bantuannya tidak seberapa tapi kami berharap sedikit bisa meringankan beban kebutuhan terutama para lansia yang sama sekali tidak ada pemasukan selain hanya bisa berdiam diri di rumah saja, baik sebelum adanya pandemi corona ini apalagi setelahnya,” kata anggota DPRD Lombok Tengah ini.
Di tengah pandemi yang melanda ini, sektor ekonomi berdampak buruk, termasuk yang dirasakan oleh para donatur. Namun tidak menurunkan semangat untuk berbagi kepada sesama. Para donatur menyisihkan sebagaian pendapatannya untuk disumbangkan kepada mereka yang tidak mampu mencari nafkah seperti para lansia, anak yatim dan kaum duafa.
” Bahkan seorang TKW di Singapura juga menjadi salah seorang donatur yang ikut menyumbang dalam gerakan ini, lalu apakah kita tidak terketuk hati untuk melakukan hal yang sama?,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
” Tentunya karena kemampuan kami terbatas maka kami lakukan seadanya dengan memilih penerima prioritas. Dan akan bertahap dari satu dusun ke dusun yang lainnya, ” imbuh KTS.
Untuk itu, dewan asal desa Selebung ini berharap kepada pemerintah untuk segera menyalurkan dana bantuan bagi mereka yang terdampak covid 19. KTS menyebutkan bahwa kondisi saat ini membuat masyarakat sangat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.
” Jangan tunggu terlalu lama dengan birokrasi yang sangat ribet.
Kami takut nantinya nafas warga sudah sampai di tenggorokan dulu baru mereka bisa memperoleh bantuan,” pungkas KTS.