Anggota DPRD Lombok Tengah saat ini sedang menjalani masa reses yang berlangsung dari tanggal 11 sampai tanggal 20 Mei 2020.
Kegiatan reses di tengah pandemi Covid 19 ini menurut ketua DPRD Lombok Tengah, M.Tauhid tetap dilakukan karena pentingnya menyerap aspirasi masyarakat. Namun tetap menaati protokoler corona.
” Polanya sama, cuma dalam satu pertemuan kita kembangkan menjadi empat kali pertemuan untuk membatasi kehadiran peserta warga dan selalu tetap mengacu kepada protokol covid 19. Yaitu menjaga jarak baik social destancing maupun pysical destancing,” kata politis Gerindra ini, [15/5].
Dalam reses kali ini, anggota DPRD Lombok Tengah juga lebih banyak memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait upaya pencegahan covid 19.
” Dan yang sangat urgen juga kami melakukan sosialisasi pola hidup yang sehat untuk memutus rantai penyebaran covid 19 berdasarkan himbauan dari pemerintah. Selalu mempergunakan masker di saat keluar rumah dan rajin cuci tangan serta diam di rumah jika tdk ada keperluan diluar rumah,” Jelas anggota Dewan Dapil Kopang-Janapria ini.
Selain itu pola reses juga menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Dimana yang satu kali pertemuan atau satu titik pola sebelumnya diubah atau ditambah sekarang dengan menjadi empat kali pertemuan dengan kehadiran peserta atau warga yang berbeda-beda dalam satu wilayah yang menjadi pusat kegiatan reses.
” Hal ini dilakukan Untuk membatasi tingkat kerumunan sehingga yang dulu secara normal hanya enam kali pertemuan, namun sekarang tinggal dikalikan enam kali empat menjadi 24 kali pertemuan,” ujar tauhid.
Sementara itu, untuk reses yang dilakukannya, sejumlah aspirasi terserap seperti perbaikan atau pembangunan infrastruktur akses jalan yang sangat memprihatinkan seperti penataan lingkungan seperti rabat jalan dan irigasi.
” Dan yang tidak kalah penting adalah penyediaan sarana air bersih melalui program pembangunan sumur bor. Menurut pengamatan saya juga tadi di dusun Mesir Desa Monggas, memang benar kebutuhan pokok air bersih untuk masyarakat di sekitar wilayah tersebut sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sarana pendidikan seperti gedung PAUD juga menjadi perhatian warga untuk direhab atau ditata agar lebih representatif tempat belajar dan bermainnya anak-anak usia dini.
” Dan masih banyak hal yang ingin mereka mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah yang antara lain pengembangan dan pembinaan kelompok tani,”pungkasnya.