Tujuh warga Lombok Tengah dinyatakan positif Covid 19 berdasarkan hasil Swab yang dilakukan pada hari Selasa, 26 Mei 2020 di Laboratorium RSUD Provinsi NTB.
Tujuh orang itu yakni pasien nomor 495, an. Tn. GKA, laki-laki, usia 27 tahun, penduduk Desa Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RS Darurat Asrama Haji.
Selanjutnya Pasien nomor 502, an. Ny. DR, perempuan, usia 25 tahun, penduduk Desa Labulia, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 503, an. Tn. AK, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Sukadana, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Memiliki riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram.
Pasien nomor 516, an. An. NA, perempuan, usia 1 tahun 11 bulan, penduduk Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya.
Pasien nomor 518, an. Tn. MWS, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Jago, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Tengah.
Pasien nomor 519, an. Ny. AS, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya.
Pasien nomor 520, an. An. A, perempuan, usia 1 bulan, penduduk Desa Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah dirawat di RSUD Praya.
” Saat ini semua pasien dirawat dengan kondisi baik,” terang Kabag Humas Dan Protokol Setda Loteng, HL.Herdan.
Dengan adanya tambahan tujuh kasus baru terkonfirmasi positif, tidak ada tambahan sembuh baru, dan tidak ada kasus kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Lombok Tengah sampai hari ini sebanyak 38 orang, dengan perincian 23 orang sudah sembuh, 0 orang meninggal dunia, serta 15 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
” Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan Covid-19, petugas kesehatan tetap melakukan Contact Tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif,” kata PLT. Camat Praya Barat ini.
Hingga saat ini, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 34 orang dengan perincian 15 orang (35%) PDP masih dalam pengawasan, 22 orang (65%) PDP selesai pengawasan/sembuh, dan 1 orang PDP meninggal.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya 493 orang, terdiri dari 24 orang (5%) masih dalam pemantauan dan 469 orang (95%) selesai pemantauan.
Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 155 orang, terdiri dari 123 orang (79%) masih dalam pemantauan dan 32 orang (21%) selesai pemantauan.
Sedangkan Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 7.817 orang, yang masih menjalani karantina sebanyak 89 orang (1%), dan yang selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 7.728 orang (99%).
Masyarakat diminta berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah, beribadah di rumah, senantiasa memakai masker jika keluar rumah dan menghindari kerumunan, physical distancing minimal satu meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,” katanya.
” Ingat bahwa terjadinya kasus covid-19, karena masih rendahnya disiplin warga masyarakat dalam mematuhi anjuran tersebut. Oleh karena itu dihimbau untuk terus meningkatkan disiplin,” tandasnya.