Koresponden Koranmerah.com
Terkait banyaknya tenaga kesehatan atau tenaga Medis [Nakes] yang dari hasil Swab dinyatakan positif, Pemda Lombok Tengah didesak atur kembali strategi perang lawan Covid 19.
” Saya menduga Nakes Loteng akan menjadi penyumbang terbesar nakes yang posiitf C 19 karena trendnya yang terus naik. Hari ini saja ada belasan nakes dinyatakan positif,” kata Ketua Pemuda Pancasila Lombok Tengah, M.Samsul Qomar.
Dimana hasil Swab, 11 tenaga medis di Lombok Tengah terjangkit virus asal Wuhan China itu sehingga sampai saat ini di Lombok Tengah tercatat yang terjangkit menjadi 55 orang dengan 31 masih positif.
Pasca para tenaga medis ini terjangkit, pria yang kerab dipanggil MSQ ini meminta agar Pemerintah Daerah Lombok Tengah menutup sementara Rumah Sakit yang ada di Lombok Tengah guna sterilisasi total. Karena seperti diketahui bahwa Tenaga Medis tidak hanya bekerja di satu rumah sakit.
” Sehingga pemda perlu memiliki strategi perang melawan korona ini. Kalau secara medis saya tidak faham karena saya tidak punya ilmunya tapi secara politik dan sosial baiknya RS yang ada di sterilkan dulu sementara untuk pasien umum dan di lakukan pembersihan total, pengosongan jika perlu beberapa hari saja sampai RS kita di nyatakan betul betul steril. Ini penting untuk menyetop laju penularan virus karena sudah tentu virus akan bersarang di RS tersebut,” jelas mantan ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah ini.
Selain itu, MSQ juga mendesak Pemda tidak menghentikan swab test untuk nakes se-Loteng, justru jika dihentikan maka akan timbul rasa curiga dan was was serta tidak nyaman yang berlebihan antar sesama nakes dan keluarganya.
” Lanjutkan swab test kita tidak perlu takut jika positif kita tracking dan isolasi justru kalau kita tidak tahu maka mereka akan terus sebagai carier di masyarakat malah nanti masyarakat tidak ada yg berani ketemu perawat atau dokter atau nakes lainnya. Pemda jangan tutupi ini soal jiwa manusia hukan aib ini upaya pencegahan bagus di lanjutkan,” katanya.
Menurut dia, naiknya jumlah positif di Loteng bukti bahwa kelonggaran yang terjadi pasca lebaran meninbulkan efek kejut bagi jumlah PDP. Menurut MSQ, memang tidak harus lock down tapi masyarkat diminta mematuhi protokol corona dengan tetap memakai masker dan sosial distancing.