Beranda Traveling dan Wisata Setuju Dibebaskan Untuk Sirkuit Mandalika, Warga Patok Harga Sampai Rp200 Juta

Setuju Dibebaskan Untuk Sirkuit Mandalika, Warga Patok Harga Sampai Rp200 Juta

0
BERBAGI
Sekda Lombok Tengah, HM.Nursiah saat memimpin sosialisasi pembebasan lahan sikuit Mandalika.

Koresponden Koranmerah.com


Pemda Lombok Tengah bersama manajemen ITDC menggelar sosialiasi pembebasan lahan untuk jalur sikuit mandalika di kantor bupati Loteng, [3/6/2020].

Pemda Loteng mengundang sekitar 25 warga pemilik lahan seluas 6,6 hektar di KEK Mandalika. Kegiatan ini merupakan tahap awal untuk pembebasan lahan setelah sebelumnya Tim Satgas berhasil membebaskan 4,8 Hektar lahan di kawasan. Lahan ini terletak di Dusun Kute dan Dusun Ujung Lauk sebanyak 21 bidang yang dimiliki oleh 25 orang warga.

Hadir dalam kesempatan ini, Sekda Lombok Tengah, H.M Nursiah, ITDC, Manajemen Sirkuit Mandalika, TNI Polri dan Camat Pujut.

” Sosialiasi terkait dengan pembebasan tanah yang 6,6 hektar tahap kedua setelah 4,8 hektar. Disini dijelaskan rencana pembangunan lengkap, proses pengadaan tanahnya juga sudah dijelaskan. Posisi Kepolisian, TNI dan Pemda tadi,” kata Sekda Nursiah usai kegiatan.

Dijelaskannya, hasil dari rapat ini disepakati bahwa warga bersedia untuk dibebaskan guna kepentingan pembangunan sirkuit. Warga menyertakan pernyataan resmi.

” Hasil dari sosialiasi ada pernyataan dari pemilik tanah untuk mendukung pembangunan sirkuit motoGP dengan kesediaan dibebaskan tanahnya. itu intinya, secara aklamasi dia mendukung dan mau dibebaskan tanahnya sesui dengan aturan yang ada,” katanya.

Sementara itu terhadap harga lahan, Sekda mengemukakan ada mekanisme yang harus dilalui yakni melalui penilaian tim appraisal. Tim ini nantinya yang akan menentukan harga tanah. Tim terdiri dari pihak independen dibantu oleh Tim Satgas. Jika sebelumnya warga menghembuskan keinginan harga lahan hingga Rp.200 juta per are, Sekda menegaskan harga tergantung dari hasil tim appraisal.

” Itu wajar wajar, tapi kan yang menentukan, dan yang menilai tim appraisal, ” katanya.

Sementara itu, perwakilan warga menyatakan kesiapannya untuk dibebaskan. Namun demikian warga juga berharap agar harganya sesui keinginan mereka. Dimana jika dibeli maka warga minta harga Rp.150 juta-Rp.200 juta. Sementara itu jika ditukar, warga minta satu berbanding dua.

” Intinya sepakat. Ada yang menyebut Rp.150 juta, ada yang menyebut Rp.200 juta per are. Kita tunggu Tim Apparaisal turun,” kata Alus.

Sirkuit MotoGP Lombok ditarget bisa beropasi tahun 2021 mendatang. Sesui Jadwal tahap pengasapalan jalur utama sirkuit akan dilakukan pada bulan Juli 2020 mendatang. Sedangkan jalan pendukung diluar jalur utama telah dilakukan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here