Lombok Tengah harus diakui sebagai daerah yang saat ini terus berkembang pesat pembangunannya dalam berbagai sektor.
Memiliki segudang potensi sumber daya alam (SDA), Lombok Tengah juga makin mencuat di tingkat nasional dengan ikon destinasi superprioritas, KEK Mandalika di bagian selatan.
Namun pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang belum merata dan maksimal, juga membuat daerah ini masih cukup tinggi angka kemiskinan, angka pengangguran, dan juga sebagai salah satu daerah kantong TKI di NTB.
“Kami apresiasi pembangunan yang sudah berjalan di Lombok Tengah. Tentu ke depan, peningkatan kapasitas SDM dan perluasan lapangan kerja di sektor-sektor potensial seperti pariwisata juga harus didorong agar menekan angka pengangguran dan animo TKI ke luar negeri,” kata H Masrun, Bakal Calon Bupati Lombok Tengah yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa ( 14/7 ) .
H Masrun dipastikan maju dalam Pilkada Lombok Tengah tahun ini. Konsep visi dan misinya cukup menggugah adrenalin : “Lombok Tengah Mendunia”.
Masrun yang saat ini menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah menilai, Lombok Tengah punya potensi luar biasa.
Proyek Destinasi Superprioritas KEK Mandalika yang ke depan akan menjadi lokasi sirkuit terbuka MotoGP internasional, hanya satu dari sekian banyak potensi lainnya.
Lombok Tengah juga menjadi gerbang utama Provinsi NTB, karena Bandara Internasional Lombok ada di wilayah Lombok Tengah. Beberapa fasilitas lainnya seperti Kampus IPDN dan Poltekpar Negeri Lombok juga menjadi aset bagi Lombok Tengah untuk semakin dikenal di kancah nasional.
Masrun mengatakan, “Lombok Tengah Mendunia” bukan hal yang mustahil jika seluruh sektor pembangunan di daerah ini memaksimalkan partisipasi aktif masyarakat. Baik dari sisi perencanaan hingga proses pembangunannya.
“Tentu, kami akan membuka pintu yang luas bagi ide dan saran masyarakat untuk pembangunan daerah ini ke depan,” katanya.
Menurut dia, sektor pariwisata bisa menjadi momentum Lombok Tengah mendunia. Kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke daerah ini, akan dikemas dengan kegiatan pertemuan investasi dan bisnis yang berpeluang membuka jalan bagi investor yang tertarik berinvestasi di daerah ini.
“Pariwisata jadi pintu masuk, tapi kalau iklim investasi sudah terbangun baik, tentu sektor lain pun menyusul. Misalnya potensi pertanian, perikanan kelautan, dan juga pertambangan di Lombok Tengah ini.Jadi konsep Lombok Tengah mendunia ini dalam banyak aspek, ya pariwisatanya juga ekonomi dan iklim investasinya,” urainya.
Optimalisasi Pembangunan Kolaboratif Berbasis Digital
Masrun mengatakan, pembangunan Lombok Tengah ke depan juga tak bisa menafikan perkembangan teknologi saat ini. Sehingga untuk mencapai Lombok Tengah Mendunia, Masrun akan mengoptimalkan pembangunan partisipatis, kolaboratif berbasis digital.
Lebih jauh ia menjelaskan, paradigma berpikir dan mindset masyarakat Lombok Tengah harus mulai berubah. Apalagi dalam beberapa dekade ke depan Lombok Tengah sudah pasti go internasional setelah The Mandalika selesai dikembangkan.
Pemerintah daerah dapat mengambil peran dalam peningkatan kapasitas generasi muda Lombok Tengah.
“Sumber daya alam dan sumber daya manusia di Lombok Tengah ini sangat mumpuni. Tinggal bagaimana bisa berproses dan mulai mengakses teknologi digital di tiap sektor pembangunannya,” imbuhnya.
H. Masrun mengakui pembangunan Lombok Tengah saat ini sudah luar biasa. Hanya saja, beberapa kali bencana alam gempa Lombok 2018 dan pandemi corona saat ini menjadi tantangan tersendiri.
Belajar dari kebersamaan pemda bersama masyarakat dan semua pihak melewati masa-masa sulit ini, ia menilai pembangunan yang partisipatif akan menjadi pondasi yang kuat bagi Lombok Tengah Mendunia.
“Kita punya potensi dan ada momentum besar di sektor pariwisata. Hanya saja kan ada tantangan bencana alam dan non alam yang kita hadapi.Tapi belajar dari situ, jelas pembangunan partisipatif sangat tepat untuk dilakukan ke depan,” tukas Masrun