Koresponden Koranmerah.com
Pasangan muda cerdas, Ahmad Ziadi, S.IP – Ir. L. Aswatara sudah resmi menjadi salah satu kandidat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lombok Tengah di Pilkada Lombok Tengah tahun ini.
Ziadi-Aswatara yang diusung Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), digadang-gadang menjadi pasangan kuat dan diperhitungkan dalam Pilkada Lombok Tengah.
Konsep pembangunan modern berbudaya yang digagas pasangan ini sudah mulai menarik perhatian publik. Salah satu gagasan brilian mereka adalah konsep pembangunan Kota Terintegrasi untuk Lombok Tengah.
“Kami akui pembangunan Lombok Tengah sudah bagus, dan saat ini daerah kita sudah mampu menjadi perhatian nasional bahkan internasional, apalagi setelah nanti MotoGP digelar. Namun ke depan Lombok Tengah harus punya inovasi agar mampu mengejar peluang dari potensi yang ada,” kata Calon Bupati Lombok Tengah, Ahmad Ziadi yang terkenal dengan tagline : Wayent Wah ( Sudah Saatnya – Red ) , Senin ( 7/9)
Menurutnya, pembangunan Kota Terintegrasi harus bisa diwujudkan di Lombok Tengah. Sebab, lima tahun mendatang bisa dipastikan pembangunan akan semakin masif di daerah dengan ikon KEK Mandalika ini.
Pria yang Humble ini mengurai, KEK Mandalika menjadi salah satu magnet wisata andalan. Bukan saja di Lombok tapi juga mengangkat nama Indonesia ke kancah internasional. Sehingga pembangunan Kota Terintegrasi harus dilakukan agar kemampuan Lombok Tengah bisa mengimbangi kunjungan masyarakat dunia ke daerah ini.
“Fasilitas dan pelayanan sebuah Kota Terintegrasi juga akan langsung dinikmati masyarakat kita, sementara di lain sisi ini juga membranding daerah kita sebagai destinasi wisata dunia yang memang ramah wisatawan dan menyediakan kenyamanan,” tutur pria yang akrab disapa AHZ ini
Lombok Tengah harus menjadi Smart City atau Kota Cerdas di masa mendatang.
AHZ menjelaskan, prinsip kota yang cerdas dianalogikan seperti otak manusia yang memiliki tiga kecerdasan. Pertama, pengumpulan data yaitu saat manusia dapat mengumpulkan dan menghimpun seluruh data yang ada di sekeliling untuk menjadi satu kesatuan dan mengakuisisinya.
Di sini Ziadi-Aswatara akan mengupayakan pemerintahan berbasis data. Sistem satu data akan memudahkan pelayanan di sektor kesehatan, pendidikan, dan juga ekonomi kerakyatan, serta iklim investasi.
Kedua, lanjutnya, adalah information processing. Tahapan ini yaitu ketika data dan informasi telah dikumpulkan maka kemudian akan diproses untuk mendeskripsikan permasalahan yang dihadapi. Dan yang ketiga yaitu decision making. Yakni, ketika manusia mengambil keputusan berdasarkan informasi yang telah diseleksi tersebut.