Bupati Lombok Tengah, Suhaili FT melayangkan surat ‘protes’ atas rencana Pemerintah Provinsi NTB melalui Dinas Perhubungan yang ingin mengganti petunjuk rambu petunjuk jalan lalu lintas atau Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan [RPPJ] sepanjang ruas menuju Bandara dari Lombok Internasional Airport [LIA] atau BIL menjadi BIZAM.
Dimana sebelumnya, Dinas Perhubungan Pemprov NTB melayangkan surat tertanggal 14 September 2020 guna mengundang Pemda Loteng untuk membahas rencana tersebut.
Pemda Loteng sendiri membalas surat undangan tersebut dengan melayangkan surat permohonan penundaan pembahasan nama Bandara Internasional Lombok yang sudah berpolemik sejak dua tahun terakhir ini.
” Bahwa pergantian nama bandara dari BIL ke Bizam pada area publik telah terbukti menui pro dan kontra di tengah tengah masyarakat sehingga dikhawatirkan dapat menggangu kondusifitas keamanan, terlebih lagi menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak 2020,” kata Bupati Loteng, Suhaili FT dalam suratnya.
Selain itu, alasan penundanaan pembahasan nama bandara ini disebabkan, saat ini Lombok Tengah butuh keamanan dan kenyamanan dalam fase pembangunan sirkuit MotoGP dan KEK Mandalika.
Tak hanya itu, dalam surat tersebut, mantan ketua DPRD NTB itu juga menyebutkan pergantian nama Bandara juga tidak tepat, karena kondisi saat ini masyarakat dalam keadaan tertekan akibat pandemi Covid 19.
” Berdasarkan keadaan sebagaimana kami sampaikan, maka kami mohon agar Pemprov NTB menunda pembahasan terkait pergantian nama BIL menjadi BIZAM pada area publik,” kata Suhaili.