Siang itu sekitar pukul 15.00 Wita hari Rabu November 2020, tim pewarta, salah satunya koranmerah.com menyambangi ruang kerja Sekda Lombok Timur. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya seorang ajudan memberitahukan, ” bapak sudah siap menerima,” kata sang ajudan.
Kami pun beranjak ke ruang pria yang selama 10 bulan ini diangkat menjadi Sekda Lotim sebelumnya H.Rahman Farly. Seorang pria energik menyambut kami, ” Silahkan duduk” sapanya ramah.
Pria itu tak lain adalah Muhammad Juaini Taofik, Sekda yang pada 9 Desember lalu meraih predikat sebagai Sekda terbaik saat pengumuman Lomba Kampung Sehat Award yang digagas Polda NTB. Bang Opik, sapaan karibnya, mengalahkan 9 Sekda lainnya di provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai sekda paling berdedikasi dalam penanganan Covid 19 di Lombok Timur. Sebenarnya, tidak hanya dia, Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy juga dinobatkan sebagai bupatin terbaik dalam penanganan covid 19.
Taopik bercerita panjang lebar tentang bagaiman kondisi Covid 19 di Lombok Timur. Dirinya mengaku bahwa tugas pertama sebagai Sekda adalah mengawal penanganan Covid 19.
” Ini tugas pertama saya usai dilantik menjadi Sekda, langsung berjibaku,” kata pria yang diambil sumpahnya pada hari Rabu tangah 19 Februari 2020 lalu itu.
Dilantik Februari, Sekda Taopik menghadapi amukan pandemi Covid 19 pada bulan selanjutnya. Tak tanggung tanggung, orang pertama terkena virus asal Wuhan China itu adalah warga Lombok Timur. Inilah yang membuat tugasnya saat itu menjadi sangat vital, ” kita langsung diuji dengan datangnya pandemi, dana kebetulan pertama di NTB,” katanya.
Sekda Dengan Mentereng Penghargaan
Pada Senin (09/11/2020) ia berhasil menjadi Sekda terbaik di Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam kategori Sekda yang aktif melakukan kegiatan memonitoring dan evaluasi kegiatan kampung sehat pada Kampung Sehat Award yang diselenggarakan oleh Polisi Daerah (Polda) NTB.
Tak salah memang jika Sekda Lotim tersebut menjadi Sekda terbaik di NTB. Pasalnya, selama mewabahnya Pandemi Covid-19 di NTB khusunya di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Juaini selalu aktif turun ke lapangan maupun memberikan imbauan lewat media.
Bang Ofik panggilan akrabnya, ia selalu menjalin hubungan baik dengan siapa pun tanpa memandang gelar maupun jabatannya. Sehingga pada masa Pandemi ia menjalin kerjasama yang sangat baik dengan Forkopimda, TNI, Polri dan Tokoh Ulama dalam bersama-sama mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Pandemi.
Ia juga aktif memberikan informasi yang positif bagi masyarakat tentang Pandemi Covid-19 ini. Walaupun pada beberapa bulan lalu Covid-19 masih mengganas di Lotim.
“Tanpa adanya kerjasama yang begitu baik, saya tidak ada apa-apanya, berkat kerjasama yang sangat aktif dari semua pihak sehingga kita bisa mendapatkan empat penghargaan terbaik di NTB,” ucap Bang Ofik saat ditemui, Selasa (10/11) Siang.
Selain menjabat menjadi Sekda Lotim, ia juga dipercaya menjadi Sekretaris Satgas Covid-19 di Lotim. Pada saat itu, ia juga berhasil mendapat penghargaan Sekretaris Satgas Covid-19 di NTB, dalam kategori laporan terbaik Covid-19.
“Pada saat itu kita tidak hanya mengandalkan Dinas Kesehatan saja, akan tetapi kita juga memaksimalkan OPD lainnya untuk bersama sama memerangi Covid-19,” jelasnya.
Dengan empat penghargaan yang ditorehkan Lotim pada ajang Kampung Sehat Award 2020 tersebut, diharapkannya bisa manjadi penambab semangat semua pihak untuk terus berbuat sebaik mungkin kepada masyarakat, dan bersama-sama menuntaskan kasus Covid-19 di Lotim.
Lalu siapkah Muhammad Juaini Taofik?
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy resmi melantik HM Juaini Taofik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur , Rabu ( 19/2) setelah melalui berbagai proses seleksi dan penilaian baik oleh tim seleksi maupun Gubernur Nusa Tenggara Barat
Juani Taofik berhasil mengalahkan 2 nama lainnya yang sempat masuk 3 besar calon Sekda Kabupaten Lombok Timur yang dikirim ke Gubernur NTB .
Sehingga tertanggal 19 Februari 2020, Muhammad Juaini Taofik resmi menjabat sebagai Sekda Kabupaten Lombok Timur mengantikan H Rahman Farli yang ditarik oleh Pemerintah Provinsi NTB sebagai Widyaiswara Utama.
Putra asli Desa Rumbuk yang lahir 13 Juni 1973 ini menempuh pendidikan Diploma IV di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri ( STPDN), kemudian menyelesaikan strata satu pada tahun 2000 di Institut Ilmu Pemerintahan Jakarta dan Pasca Sarjana di selesaikan di Universitas Brawijaya Jurusan Magister Administrasi Publik pada tahun 2006
Suami dari Nurhidayati ini mengawali karirnya sebagai Kepala Seksi Perekonomian di Kantor Kecamatan Sakra pada tahun 1995, dan pada tahun 2001 ditunjuk sebagai Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Sakra Barat.
Dan pada tahun yang sama pria low profile ini di promosikan sebagai Lurah Kelayu Utara di Kecamatan Selong.
Di tempat ini Juaini Taofik harus di uji kemampuannya memimpin sebuah kewilayahan, apalagi jabatan sebagai Lurah untuk pertama kali di pegangnya.
Sebagai sosok yang santun dan ramah, maka Juaini Taofik begitu mudah diterima semua lapisan masyarakat.
” Dimana pun kita berada dan apa pun jabatan kita maka yang utama adalah menghargai semua orang tanpa melihat dari mana dia berasal, itu prinsip saya” ucapnya
Pada tahun 2006 Juaini Taofik selanjut di angkat sebagai Sekretaris Kecamatan Selong, kemudian tahun 2008 dipercaya memegang jabatan sebagai Kepala Bidang Penjenjangan di Badan Kepegawaian Daerah ( BKD) Kabupaten Lombok Timur
Kemudian tahun 2009, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy ( Periode Pertama) menunjuknya sebagai Camat Jerowaru. Kehadirannya sebagai camat di paling ujung selatan Lombok Timur bukan untuk duduk manis di kursinya tetapi harus menyelesaikan permasalahan agraria, karna kerap masyarakat berkonflik satu sama lainnya, lagi lagi Juaini Taofik harus di uji kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tiga tahun pemimpin Kecamatan Jerowaru, pada tahun 2011 Juaini Taofik di tugaskan sebagai Camat Suralaga, kehadirannya di tempat baru ini juga tidak jauh berbeda dialaminya saat di tugaskan sebagai Camat Jerowaru.. Tugas utama adalah menyelesaikan konflik masyarakat masalah pemekaran Desa Suralaga.
Selepas menjabat Camat Suralaga, Juaini Taofik ditunjuk sebagai Kepala Bagian Umum pada Sekretariat Daerah dan saat Kabupaten Lombok Timur bawah kepemimpinan Moch Ali Bin Dahclan, dia di tunjuk sebagai Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Timur.
Pada tahun 2015, dia kembali ke lingkungan Sekretariat Daerah dengan jabatan Kepala Bagian Tata Pemerintahan, dan kemudian di promosikan sebagai Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Lombok Timur.
Setelah itu tahun 2017 dipercaya sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta tahun 2019 diangkat sebagai Kepala BPKAD Lombok Timur.
Lombok Timur Dapat Program Action Covid 19
Lombok Timur satu dari beberapa kabupaten di Indonesia yang mendapatkan proyek the Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 (ACTION).
Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim HM Juaini Taufik menyampaikan sinergi semua pihak dalam menghadapi pandemi Covid-19 mutlak dibutuhkan. Karenanya, ia menyambut baik proyek tersebut, dimana Lotim menjadi salah satu daerah lokasi kegiatan ini selain Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta dan Makassar. “Wilayah-wilayah tersebut dipilih karena dinilai memiliki beban kasus yang meningkat dan secara signifikan terkena dampak pandemi,” ujarnya saat launching proyek ini yang berlangsung virtual Rabu (19/11).
Alasan lainnya adalah penduduk yang padat, angka kemiskinan yang tinggi, kekerasan terhadap perempuan yang meningkat selama masa pandemi COVID-19 serta jumlah kelompok rentan yang banyak. Karenanya membutuhkan intervensi untuk pengurangan risiko penularan COVID-19 dan pemulihan sosial dan ekonomi.
ACTION sebagai sebuah proyek mendukung kebutuhan fasilitas perawatan kesehatan, layanan kesehatan mental, sistem air dan sanitasi, inisiatif pertanian, penyerapan tenaga kerja, peningkatan kapasitas, bantuan penggalangan dana, asesmen bantuan keuangan dan kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Proyek ini akan berlangsung selama 24 bulan ini menargetkan komunitas marjinal dan dengan risiko tinggi di desa dan perkotaan dalam dua fase. Fase pertama berfokus dalam kesehatan, air dan sistem sanitasi. Fase kedua menindaklanjuti perbaikan ekonomi dan kondisi sosial. ” Proyek ini digawangi konsorsium dengan Hivos yang bermitra dengan SAPDA, KAPAL Perempuan, CISDI, PUPUK, dan PAMFLET juga akan mendukung pemerintah di semua lini untuk menangani dampak pandemi dan respon terhadap kebutuhan darurat dengan pendekatan multisektoral,” tambah Juaini.