Masa kampanye terakhir Pilkada Kota Mataram, Sabtu 5 Desember 2020 benar-benar menjadi titik klimaks bagi pasangan Calon Walikota dan Calon Walikota Mataram nomor Urut 2, Hj Putu Selly Andayani dan TGH Abdul Manan (SALAM).
Sejak pagi, atraksi flashmob SALAM Dua Jari dan pawai lintas budaya dilakukan ratusan relawan SALAM di sepanjang jalan utama Kota Mataram, dari Ampenan hingga Cakranegara.
Aksi simpatik ini menyedot perhatian warga masyarakat Kota Mataram. Selain menunjukan kecintaan mereka pada pasangan SALAM, kegiatan ini juga mempererat nilai-nilai persatuan dalam keberagaman di Kota Mataram.
Pawai budaya SALAM menampilkan pasangan muda-mudi yang mengenakan pakaian adat seluruh etnis yang ada di Kota ini.
“Sangat menarik, dan kita sebagai warga Kota Mataram cukup simpati dengan kegiatan kampanye SALAM ini,” kata Hendra, warga Cakranegara, Kota Mataram.
Hendra bersama istri dan dua anaknya, menyempatkan diri melihat flashmob, dan menunggu iring-iringan konvoi pawai budaya SALAM di kawasan Cakranegara , Kota Mataram.
Menurutnya, konvoi pawai budaya yang digelar SALAM menunjukan betapa beragam masyarakat Kota Mataram namun tetap guyub dalam persaudaraan dan persatuan.
Dukung Pilkada Sehat
Ketua Tim Pemenangan SALAM , Eko Anugraha Priyanto mengatakan, sepanjang aksi di Ampenan hingga Sweta , tim relawan SALAM juga membagikan masker dan mensosialisasikan protokol kesehatan.
“Kami prioritaskan untuk kampanyekan Pilkada Sehat, agar 9 Desember nanti Pilkada di Kota Mataram berjalan baik, aman, dan sehat dengan menerapkan protokol kesehatan,” kata Eko
Menurut Eko, kampanye hari terakhir ini benar-benar di luar dugaan. Paket SALAM ternyata sudah sangat populer di kalangan warga masyarakat Kota Mataram.
Sejumlah warga yang menonton bahkan tak segan ikut menyanyikan lagu SALAM Dua Jari, dan jingle-jingle kemenangan SALAM.
“Alhamdulillah, kecintaan masyarakat Mataram kepada SALAM bisa kita lihat dengan nyata di penutupan kampanye ini. Inshaa Allah, Selly-Manan akan memimpin Kota Mataram 5 tahun ke depan,” tukasnya.
Merawat Kebhinnekaan Kota Mataram
Pawai budaya yang dilakukan SALAM di hari terakhir kampanye, bukan tanpa pesan.
Koordinator pawai budaya SALAM, Nyanyu Ernawati mengatakan, konvoi menggunakan sejumlah kendaraan roda tiga ini dilakukan untuk menunjukan bahwa SALAM akan memimpin dan sekaligus melayani semua warga masyarakat Kota Mataram.
Pasangan muda-mudi yang dirias menggunakan pakaian adat dari sejumlah etnis di Kota ini, juga diambil dari pemuda-pemudi di tiap kawasan berbeda.
Pakaian adat yang ditampilkan antara lain, adat Sasak Lombok, Sumbawa dan Bima (Sasambo). Kemudian adat Bali, Jawa, Sumatera, Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Alor-NTT), Makassar – Bugis dan juga adat keturunan Tionghoa.
“Ini menunjukan apapun latar belakang agama, etnis dan budayanya, masyarakat Kota Mataram akan dilayani oleh SALAM ke depan,” katanya.
Tim pemenangan SALAM, Made Slamet mengatakan, flashmob akbar dan pawai budaya lintas etnis dilakukan SALAM sebagai penutup masa kampanye Pilkada agar masyarakat bisa memahami bahwa Pilkada Kota Mataram adalah wadah pesta demokrasi yang harus dilaksanakan dengan riang gembira.
Namun, hingar bingar Pilkada tetap harus mengedepankan protokol kesehatan karena saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19.
“Sehingga seluruh rangkaian kegiatan pun dilakukan dengan memenuhi standar protokol kesehatan,” ujar Made Slamet yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Mataram.
Sementara itu disela-sela konvoi pawai budaya , tim parade budaya roda tiga viar dan Ambulance Gudek SALAM juga membagikan masker kepada warga dan pengendara di beberapa sudut kota Mataram .
“Ini salah satu bentuk komitmen SALAM dalam mendukung Pilkada Sehat sekaligus mengedukasi warga kota Mataram agar tetap memakai masker diera pandemi ini,” ujar larasati , dara manis yang memakai baju adat sumbawa.
Menang Bermartabat dan Melayani Masyarakat
Konvoi pawai budaya dilepas oleh Calon Walikota Mataram, Hj Putu Selly Andayani dari kediamannya di kawasan Jalan Panji Masyarakat, Kekalik, Kota Mataram.
Sambutan masyarakat nampak antusias ketika pasangan Selly-Manan pun ikut turun menyapa.
Selly Andayani melambaikan tangannya penuh cinta pada masyarakat yang dilintasi. Begitu juga dengan TGH Abdul Manan yang menggunakan kendaraan berbeda.
Calon Walikota Mataram Hj Putu Selly Andayani mengatakan, kampanye penutup SALAM menghadirkan hak yang berbeda, untuk menggugah kesadaran bersama masyarakat tentang keberagaman yag harus terus dirawat di Kota Mataram.
“Kita lakukan hari ini dengan menampilkan pakaian adat dan budaya semua etnis yang ada di Kota Mataram. Kota ini adalah miniatur Indonesia yang multi agama, multi etnis dan multi golongan, tetapi tetap rukun dan bersatu. Itulah wujud nyata empat pilar kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Pancasila dan UUD 1945,” kata Selly Andayani.
Menurutnya, flashmob SALAM dan pawai budaya juga menunjukan bahwa pasangan Selly-Manan hadir untuk melayani masyarakat.
Kepada para relawan,Selly juga mengingatkan untuk selalu menanamkan dalam hati semangat melayani masyarakat.
“SALAM hadir untuk melayani masyarakat. Tanamkan dalam hati bahwa kita ini adalah pelayan masyarakat. Layani masyarakat dengan hati yang tulus ikhlas, demi Mataram yang berkah dan cemerlang,” tandasnya.
Selly menegaskan, SALAM ingin meraih kemenangan di Pilkada Kota Mataram dengan cara-cara terhormat dan bermartabat. Ia meminta tim pemenangan dan para relawan untuk sama-sama berjuang dengan cara-cara yang sehat dan jujur dalam kontestasi politik lima tahunan ini.
“SALAM ingin menang secara terhormat dan bermartabat. Dengan cara-cara yang jujur. Karena dengan begitulah kita mendapat legitimasi yang kuat dari masyarakat Kota Mataram,” tegasnya.
Langkah Akhir yang Makin Tak Terbendung
Flashmob akbar dan konvoi pawai budaya SALAM di Kota Mataram, Sabtu 5 Desember 2020 menjadi langkah akhir dari langkah panjang SALAM selama masa kampanye PIlkada Kota Mataram.
Sepanjang kampanye cukup banyak gerakan SALAM yang mampu menginjeksi kesadaran kolektif masyarakat untuk bersama membangun Kota Mataram yang Madani, Berkah dan Cemerlang.
Gaya kampanye blusukan dan langsung mengaplikasikan program membuat Selly-Manan menjadi pemimpin yang tanpa sekat dengan masyarakat.
Rara Wazira , salah seorang relawan yang selalu mendampingi Selly Andayani saat blusukan, menceritakan potongan kesan bangganya.
“Sering kita sampai terharu bercampur bangga ketika bunda Selly turun ke masyarakat. Bunda tidak segan membersihkan wajah lansia dengan tisu dan memasangkan masker. Bahkan suatu ketika beliau juga menyuapkan makanan ke lansia yang ditemui. Ini pemimpin yang luar biasa perhatiannya, saya merinding kalau ingat,” kata Rara yang diamini oleh relawan tim 12 blusukan SALAM seperti Hj Nurjanah, Haji Zakir, Haji Adi Karang Genteng, Hitman , TGH Fikri, Rozi Copok , dan lain-lain.
Haji Zakir Turide menambahkan , di beberapa lokasi kampanye blusukan, banyak juga masyarakat yang langsung menyambut dengan nyanyian SALAM dua jari, meski di wilayah tersebut bukan basis Selly-Manan dan belum pernah dikunjungi.
“Inshaa Allah, tinggal selangkah lagi SALAM akan memenangkan Pilkada Kota Mataram ini. 9 Desember nanti akan mencatat sejarah ini,” tukas pria humble yang akrab disapa Mamiq Jack ini.