Lima Fakta Dibalik Gugurnya Anggota TNI Asal Lombok Ditembak KKB Papua

Editorial Koranmerah.com

Anggota TNI kelambi menjadi korban dalam aksi gerilya yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata [KKB] di Papua. Kali ini gugur seorang prajurit asal Lombok NTB, Pratu Dedi Hamdani, asal desa Pelambik, Lombok Tengah, NTB. selain itu juga meninggal Pratu Roy Vebrianto. Berikut 5 fakta tentang tentang peristiwa tersebut.

1.Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kol CZI IGN Suriastawa menyebutkan total ada dua prajurit TNI dari Yonif R 400/BR yang tewas dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1).
“Dua prajurit TNI gugur,” kata Suriastawa dalam keterangannya, Jumat (22/1).

2.Dia menuturkan kedua prajurit TNI itu ialah Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani dari Pos Hitadipa. Suriastawa menjelaskan bahwa Roy menjadi korban penembakan secara membabi buta usai melaksanakan salat subuh di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Distrik Sugapa, Intan Jaya.

“Pratu Roy ditembak dari jarak 200 meter pada saat melaksanakan pembersihan usai melaksanakan ibadah salat subuh,” ucap dia.

3.Pratu Dedi menjadi korban penembakan saat melakukan pengejaran terhadap KKB yang menembaki Pos Titigi pagi tadi. Dia diduga ditembaki dari arah hutan.

“Korban juga ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa,” jelas Suriastawa.

4. Media Sosial Pratu Dedi Hamdani dengan nama Praja Raksaka Raksaka ramai dibagikan oleh warganet. Mereka mengucapkan belansungkawa atas meninggalnya Pratu Dedi di medan tugas

5.Status Sosial terakhir Pratu Dedi banyak dibagikan hingga Gubernur NTB, Zulkiflimansyah turut memberikan ucapan duka dengan menampilkan screenshoot status facebook Pratu Dedi semasa masih hidup,” Ku titipkan rinduku buat IBU tersayang..,”