Beranda Editorial Eks Politisi Demokrat Prihatin Prahara Menimpa Kepemimpinan AHY

Eks Politisi Demokrat Prihatin Prahara Menimpa Kepemimpinan AHY

0
BERBAGI
Ketua PKPI Loteng, Samsul Qomar saat memberikan keterangan pers.
Koresponden Koranmerah.com

Mantan politisi demokrat, M.Samsul Qomar mengemukakan cukup prihatin, ketika partai yang sudah membesarkannya dulu, mengalami prahara disebabkan KLB.
Ketua dewan pimpinan Kabupaten PKPI Lombok Tengah (Loteng) M. Samsul Qomar mengaku menyayangkan Partai Demokrat di guncang prahara. Bahkan untuk menunjukkan rasa tersebut, anggota DPRD dua priode itu hanya bisa  geleng geleng kepala, ketika ia saksikan proses yang sedang berlangsung saat ini.
“Namanya manusiawi rasa prihatin pasti ada, kendati saya bukan lagi kader Demokrat. Terjadinya KLB di Demokrat yang semestinya bisa di selesaikan secara internal,” katanya, Rabu (10/03).
Kendati demikian, proses ini adalah bagian dinamika partai politik dan permainan politik di Indonesia, karena bukan hanya Demokrat yang mengalami ini, jauh sebelumnya PDI dan partai lainnya seperti Hanura, PPP dan Golkar yang juga partai gaek pernah mengalami prahara yang sama .
Untuk itu, MSQ yakin gejolak ini akan berakhir meski tidak tahu kapan akan terjadi perdamaian.
Sebagai mantan kader Demokrat saya sudah merasakan riak tiak padca kongres V lalu, banyak yang tersingkir dan menyingkirkan diri dari kepengurusan demokrat setelah lepas dari ketum pak SBY.
Memang sebuah kejadian pasti ada sebabnya jadi hal yang paling baik di lakukan oleh mas AHY dan gerbongnya adalah inteopeksi diri jangan saling menyalahkan dan menunggu keputusan hukum. Jadi ini hal yang kita berikan masukan agar kondisi bangsa juga baik , kita sedang mengalami krisis ekonomi dan sosial akibat pandemi yang masih belum jelas kapan selesainya.
“Cukup sudah kita saling menyalahkan mari kita melihat ke diri kita apa yang salah dengan kita,” pintanya
“Saya semalam nonton prime time metro TV jubir KLB M Rahmad dan Didi Irawan dari kubu AHY. Salam perdebatan tersebut Rahmad sempat mengatakan jika saja mas Ibas ( Edhi Baskoro Yudhoyono ) jadi ketum mungkin KLB tidak ada terjadi, meski karena waktu kita tidak mendapat penjelasan maksud dari Rahmad tersebut sekilas saya melihat ada sesuatu yang tersembunyi di tingkat elite Demokrat pusat.
Jadi saya tidak mau berspekulasi tapi ini sudah jadi tontonan para politisi kita doakan saja Demokrat bisa pulih kembali,” sambungnya sembari menyudahi pembicaraan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here