Editorial Koranmerah.com
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menyatakan, dirinya sudah beberapa kali berbicara kemungkinan Jokowi menjabat presiden 3 periode. Hal itu dikatakan Qodari menanggapi wacana masa jabatan presiden 3 periode.
“Dengan ini saya proklamirkan saya adalah eksponen tiga periode begitu. Ya walaupun ditolak ya enggak apa-apa. Namanya juga ide dan gagasan,” kata Qodari dalam tayangan video, Kamis (18/3/21).
Qodari mengatakan, sebetulnya bukan soal Jokowi menjadi presiden tiga periode. Tapi, dia membayangkan dan mengantisipasi bahwa pemilu 2024 nantinya Jokowi berpasangan dengan Prabowo Subianto. Dia menilai, saat ini dua figur tersebut menjadi “imajinasi politik” di kalangan masyarakat kita.
“Jadi tepatnya bukan Jokowi tiga periode, tapi Jokowi-Prabowo 2024 itu tagline saya. Saya proklamirkan nih Jokowi-Prabowo 2024 begitu,” ujarnya.
Menurut Qodari, dirinya memproklamirkan duet Jokowi-Prabowo pada 2024 karena didasari atas fakta polarisasi yang terjadi di masyarakat. Menurutnya, polarisasi itu sudah terjadi sejak Pilkada DKI 2012, Pilpres 2014, Pilkada DKI 2017 dan terakhir polarisasi yang terjadi di Pilpres 2019.
Bahkan Qodari melihat polariasi politik juga terjadi di belahan dunia lain seperti yang dialami Amerika Serikat (AS) di Pilpres 2020 kemarin. Negeri Paman Sam itu sempat terbelah, meski dianggap sebagai negara super power dan tingkat demokrasi yang matang serta pendidikan dan ekonomi yang maju.
“Nah, polarisasi politik tersebut di era sekarang ini akan punya peluang untuk semakin kuat di Pemilu 2024, karena kita ya hidup di dunia digital,” pungkas Qodari.
Sumb: rmol.id