Editorial Koranmerah.com
Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis data korban sementara bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur per hari ini, Minggu (4/4/2021) pukul 17.30 WIB.
“Korban jiwa (ada) 41 orang meninggal dunia, 9 orang luka-luka, 27 orang hilang, dan 49 kepala keluarga terdampak. Data ini sangat dinamis, kami juga memverifikasi ulang dengan daerah,” ujar Kapusdatin dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam rilis persnya, Minggu (4/4/2021).
Hingga kini, para petugas masih berupaya mendata titik pengungsian dan kerugian material. Kerugian material yang telah diketahui sementara yaitu puluhan rumah di Desa Lemanele, Kecamatan Ile, tertimbun lumpur; pemukiman warga hanyut terbawa arus banjir; lima jembatan putus; dan puluhan rumah di Kecamatan Adonara Barat terendam banjir.
Penyebab hujan di daerah tersebut yakni hujan dengan intensitas tinggi pada hari ini, sekira pukul 01.00 WITA. Peristiwa ini menimpa Desa Nelelamadike (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak (Kelurahan Waiwerang atau Ibu Kota Kecamatan Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Desa Pandai (Kecamatan Wotan Ulumado), serta Desa Waiwadan dan Desa Duwanur (Kecamatan Adonara Barat).
“Menurut Prakiraan Curah Hujan Dasarian I-III April 2021, kawasan Flores Timur termasuk kategori curah hujan menengah hingga tinggi. Prediksi dari BMKG, ada bibit siklon tropis 90s dan 99s, namun dampaknya bisa ke arah NTT,” imbuh Raditya.
Dua bibit siklon tropis itu berpotensi membuat Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat diguyur hujan lebat. Merujuk data Dukcapil, ada 19 kecamatan, 229 desa, dan 21 kelurahan di Kabupaten Flores Timur. Jumlah penduduk sekitar 285.182 jiwa dan 78.520 kepala keluarga yang menempati 1.1813,00 luas wilayah.