Anggota Brimob bentrok dengan anggota Kopassus di Papua, diduga gara-gara masalah rokok.
Dikabarkan, lima polisi anggota Brigade Mobil (Brimob) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Amole terluka setelah bentrok dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam Satgas Nggala.
Bentrok ini diduga dipicu persoalan harga rokok yang dinilai mahal oleh anggota Kopassus Satgas Naggala.
Kini, kelima petugas polisi anggota Satgas Amole harus mendapat perawatan medis.
Kelima anggota yang menjadi korban bentrokan tersebut yakni Bripka Risma, Bripka Ramazana, Briptu Edi, Bharaka Heru Bharatu Munawir dan Bharatu Julianda.
Diketahui keributan itu terjadi di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72 tepatnya di depan Mess Hall, Timika Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Sabtu (27/11/2021).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Tribun-Papua.com, Minggu (28/11/2021), peristiwa itu berawal dari personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di pos RCTU Ridge Camp Mile 72 berjualan rokok.
Kemudian, personel Satgas Nangggala sebanyak 20 orang hendak membeli rokok.
Namun, puluhan anggota Kopassus tersebut menilai harga rokok yang dijual personel Satgas Amole terlalu mahal.
Tidak terima dengan mahalnya rokok mengakibatkan sejumlah anggota Satgas Nanggala melakukan pengeroyokan terhadap anggota Satgas Amole.
Selanjutnya personil yang berada di lokasi Pos RCTU melakukan perlawanan dan menyisir lokasi kejadian guna menyelamatkan rekan rekan yang terluka.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Arm Reza Nurpatria mengatakan, akan mengecek terlebih dahulu. “Bila ada perkembangan akan disampaikan,” kata Kapendam saat dihubungi, Minggu (28/11/2021).
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, ketika dikonfirmasi Tribun-Papua.com,, Minggu (28/11/2021) malam, melalui sambungan telepon seluler, membenarkan kejadian itu.
“Iya, kemarin ada insiden kecil,” ucapnya.
Ia pun menjelaskan persoalan itu sudah diselesaikan secara baik-baik.
“Itu hanya salahpaham saja. Intinya sudah diselesaikan,” jelasnya. (tribun)