Kejuaraan Dunia MotoCross atau lebih dikenal dengan Moto Cross Rand Prix (MXGP) di Kabupaten Sumbawa, NTB, semakin mendekati kenyataan.
Hal ini ditandai dengan kedatangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ke Sumbawa Kamis (14/1) sore. Kedatangan menteri ini menyusul kedatngan Tim survey dari MXGP hari sebelumnya. Tim melihat lahan di wilayah jalan SAMOTA.
Kedatangan Menhub untuk melihat langsung bandara Sultan Kaharuddin III yang akan dibenahi untuk mendukung MXGP ini. Memang, saat ini Bandara Sultan M.Kaharuddin hanya mampu didarati pesawat jenis ATR. Untuk itu, Bandara ini akan dibenahi sehingga mampu didarati pesawat yang lebih besar.
Menteri didampingi Dirjen tiba sekitar pukul 16.00 disambut langsung Gubernur NTB Zulkieflimansyah. Di tengah hujan deras, Begitu turun dari pesawat, Menteri Budi langsung diajak mengelilingi Bandara Sultan Kaharuddin oleh Gubernur Zul.
Setelah berkeliling, di dalam ruangan VIP Bandara, Menteri menegaskan kesiapannya untuk membantu overlay atau mempertebal landasan bandara.
Sementara Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengungkapkan, biaya penebalan landasan bandara ini akan dikeroyok oleh pemerintah Kabupaten, Provinsi dan pemerintah pusat. “Itulah Pak Menteri, Pak Dirjen, tolong kami dibantu,” kata Gubernur kepada Menteri.
Ditemui seusai kegiatan, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan, bahwa Menteri Perhubungan telah berkomitmen untuk mendukung kegiatan MXGP. Yakni dengan mengoptimalkan runway Bandara Sumbawa. “Sudah ada komitmen dari pak Menteri Perhubungan, untuk membantu mengoptimalkan kekuatan aspalnya menjadi tujuh centimeter,” ujar Dr. Zul, akrabnya disapa.
Dikatakan, nantinya pengoptimalan runway bandara ini akan dilakukan bersama oleh pemerintah pusat, Pemprov NTB dan Pemda Sumbawa. Mengingat, pengoptimalan runway ini sangat penting. Agar pesawat jenis boeing bisa mendarat dengan aman di Bandara Sumbawa. Jadi runwaynya perlu dipertebal. Mengingat, MXGP ini akan dilaksanakan pada 26 Juni mendatang.
Dr. Zul mengungkapkan, adapun dana yang dibutuhkan sekitar 40 hingga 50 miliar rupiah. Untuk sementara ini, hanya dilakukan pertebalan landasan terlebih dahulu. Sehingga pesawat dengan bobot lebih besar bisa mendarat.
Disinggung terkait dengan sarana pendukung lain seperti pelabuhan, menurut Dr. Zul, semua harus berubah. Segala sesuatunya harus berani dimulai. Karena jika harus menunggu semuanya siap terlebih dahulu, maka eventnya tidak akan bosan dimulai. “Karena MXGP, Bandara harus berubah, pelabuhan harus berubah, rumah sakit harus berubah, semua harus berubah. Karena satu event internasional, menyebabkan banyak perubahan yang lain-lain,” imbuhnya.
Selain itu, hasil survey dari tim survey yang turun ke Sumbawa secara umum menyatakan bahwa Kabupaten Sumbawa sudah mantap.
Apakah Kabupaten Sumbawa sudah pasti menjadi lokasi pelaksanaan MXGP? “Insya Allah,” jawab Dr. Zul singkat.
Secara terpisah advisor MXGP, Happy Harinto mengatakan, dia belum bisa bicara panjang lebar. Sebelum segala sesuatunya terkait event ini clear. Sebab, banyak hal yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Namun, pihaknya bersyukur karena pemerintah daerah hingga pusat mendukung event ini. “Tinggal bagaimana kita menjalani ini saja,” katanya.