Politeknik Pariwisata Lombok menggelar bimbingan teknik (bimtek) pelayanan hospitality dan bahasa asing. Diperuntukkan bagi pedagang kaki lima yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika Lombok Tengah
“Ini wujud dukungan kami dalam mempersiapkan diri menyongsong MotoGP pertama kali diadakan di Indonesia,” kata Direktur Poltekpar Lombok Herry Rachmat Widjaja, Minggu (6/02/2022).
Kegiatan ini, merupakan bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat. Poltekpar Lombok menggandeng asosiasi pedagang kaki lima Indonesia (APKLI). Bimtek PKL di gelar di Illira Hotel Lombok Tengah.
“Kegiatan ini, tidak saja mengakomodir PKL secara personal, melainkan menjalin kerja sama dengan asosiasi yang memayungi,” kata Herry.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB Lalu Hasbulwadi dalam sambutannya mengimbau PKL akan pentingnya kominkasi menggunakan bahasa asing. Sekdis menilai, penguasaan bahasa asing wajib dimiliki pelaku pariwisata. Termasuk PKL.
Apalagi nantinya akan berhadapan langsung dengan tamu yang berasal dari berbagai negara di dunia. Mereka akan menyaksikan perhelatan MotoGP, atau pun dalam rangka liburan.
“Menurut saya program Poltekpar ini luar biasa. Karena tepat sasaran dan sesuai kebutuhan saat ini,” sanjung Hasbulwadi.
Turut hadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah H Lendek Jayadi. Dalam sambutannya, Jayadi mengatakan hospitality sebenarnya sudah menjadi budaya orang Lombok. Sehingga bisa dikatakan bukan satu hal yang sulit bagi PKL untuk memahami konsep pelayanan.
Namun, dalam tataran pelaksanaan di bidang pariwisata tentu hospitality memilik standar khusus. “Diharapkan materi yang disampaikan para narasumber dapat diserap dengan baik oleh peserta,” kata Jayadi.
Satu per satu para pemateri pun menyampaikan materi yang dibawanya masing-masing. Diawali tentang meteri hospitality oleh Komang Mahawira. Bersangkutan menitik beratkan pada pentingnya senyum, salam dan sapa. Kemudian bagaimana cara memberikan pelayanan prima dan maksimal pada konsumen, atau pembeli.
“Saya mengajak para peserta untuk lebih memperhatikan konsep pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung,” kata Mahawira. Dengan cara, tanpa mengganggu, memaksa bahkan merugikan wisatawan.
Dalam kesempatan itu, Mahawira memberikan beberapa tips yang mudah dan efektif dalam menawarkan barang dagangan, sehingga memberikan kesan positif bagi wisatawan yang berkunjung ke KEK Mandalika dan Pulau Lombok pada umumnya.
Pemateri berikutnya tentang komunikasi bahasa asing. Secara bergiliran disampaikan oleh tim Unit Bahasa Poltekpar Lombok. Yakni, pengantar Bahasa Jepang oleh Ayu Gardenia, pengantar Bahasa Prancis Rizda Batubara dan pengantar Bahasa Inggris oleh Ketua Unit Bahasa Poltekpar Lombok Endang Sri Wahyuni.
“Materi yang kita sampaikan adalah, bahasa percakapan sehari-hari yang biasa digunakan para PKL saat menawarkan barang dagangannya,” kata Ketua Unit Bahasa Poltekpar Lombok Endang Sri Wahyuni.
Sehingga, dalam kesempatan itu para peserta langsung mempraktikkannya. Para peserta pun merasa sangat antusias mengikuti bimtek yang digelar Poltekpar Lombok. Sehingga mereka ikut secara aktif melakukan percakapan bahasa asing.
“Melihat antusiasme para peserta yang sangat tinggi, maka diharapkan kegiatan kami dari Poltekpar Lombok ini dapat meningkatkan semangat dan kualitas,” kata Endang. Khususnya pelayanan hospitality PKL, demi menciptakan image positif bagi pekerjaan tersebut.(HUMAS-POLTEKPAR)