NTB, 15 Juli 2023 – Banyaknya dukungan yang diterima oleh tokoh lokal NTB untuk menjadi Penjabat (PJ) Gubernur merupakan sebuah aspirasi yang baik. Meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Joko Widodo, dukungan yang diterima menunjukkan adanya aspirasi dan dukungan dari berbagai kalaangan.
M. Samsul Qomar, Wakil Ketua Partai Perindo NTB, menekankan pentingnya perhatian pemerintah pusat terhadap aspirasi ini. Ia mengungkapkann, “Tokoh lokal NTB memang sudah mumpuni untuk menjadi penjabat Gubernur, meski keputusan akhir berada di tangan Presiden Jokowi. Dukungan yang diterima menunjukkan adanya aspirasi dan dukungan dari berbagai kalangan.”
Dalam menentukan PJ Gubernur yang akan menjabat di NTB, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan bagi pemerintah pusat, khususnya Presiden Jokowi.
Pertama, pentingnya menjaga keberlangsungan sirkuit mandalaikan dan berbagai event yang ada di dalamnya. Pemerintah perlu menyelesaikan masalah lahan serta memperhatikan pengembangan sumber daya manusia (SDM) lokal yang diutamakan dalam hal ini.
“Keberlangsungan sirkuit mandalaikan dan event di NTB sangat penting. Kami berharap pemerintah pusat memperhatikan penyelesaian masalah lahan dan memberikan prioritas pada pengembangan SDM lokal untuk mendukung keberlanjutan sirkuit dan event ini.” mantan Anggota DPRD Lombok Tengah ini.
Kedua, kelanjutan proyek smelter AManT menjadi tantangan besar yang perlu dihadapi. Pemerintah sebelumnya telah membangun komunikasi dan proyek ini sudah berjalan. Smelter ini memiliki peranan penting dalam peningkatan pendapatan serta memperkuat daya tawar Pemerintah Provinsi NTB terhadap berbagai hal terkait tambang kelas dunia.
Mantan Ketua KNPI Loteng ini menjelaskan, “Kelanjutan proyek smelter AManT adalah tantangan besar yang perlu dihadapi. Pemerintah telah membangun komunikasi dan proyek ini sudah berjalan. Smelter ini memiliki peranan penting dalam meningkatkan pendapatan dan memperkuat posisi Pemerintah Provinsi NTB dalam menghadapi berbagai isu yang terkait dengan tambang kelas dunia.”
Ketiga, program zero waste yang berhasil mengurangi jumlah sampah dan menunjukkan pola kebersihan masyarakat dari hulu hingga hilir harus tetap dilanjutkan. Upaya ini penting untuk mencegah sampah kembali menjadi masalah di NTB.
“Program zero waste di NTB telah berhasil meminimalisir sampah dan meningkatkan kebersihan masyarakat dari hulu hingga hilir. Kami berharap program ini terus dilanjutkan untuk mencegah masalah sampah kembali muncul di NTB.” Ujar pria yang kerab dipanggil MSQ ini.
Keempat, perlu adanya perhatian yang kuat terhadap masalah narkoba yang menjadi kasus hukum tertinggi di NTB. Penjabat Gubernur mendatang tidak hanya harus fokus pada pemberantasan peredaran narkoba, tetapi juga pada rehabilitasi dan pengungkapan jaringan peredaran narkoba yang lebih besar dengan kerjasama Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian.
“Masalah narkoba merupakan kasus hukum tertinggi di NTB. Kami berharap penjabat Gubernur mendatang tidak hanya fokus pada pemberantasan peredaran narkoba, tetapi juga memberikan perhatian serius pada rehabilitasi dan pengungkapan jaringan peredaran narkoba yang lebih besar melalui kerjasama antara BNN dan Kepolisian.”jelasnya.
Kelima, utang Pemerintah Provinsi dalam beberapa program, baik Program Pembangunan Kecamatan (Pokir) maupun Direktif, harus diselesaikan secepatnya, paling lambat pada bulan Agustus mendatang. Jika tidak, Penjabat Gubernur harus menyusun pola dan solusi hingga Desember 2023 untuk menyelesaikan paling tidak 90% dari utang tersebut.
M. Samsul Qomar menyoroti masalah utang tersebut, “Utang Pemerintah Provinsi dalam beberapa program, seperti Pokir dan Direktif, harus segera diselesaikan. Kami berharap penjabat Gubernur dapat menemukan pola dan solusi yang tepat hingga Desember 2023 untuk menyelesaikan setidaknya 90% dari utang tersebut.”
Keenam, sinergitas antara Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) harus ditingkatkan. Penjabat Gubernur yang ditunjuk diharapkan mampu menjadi tokoh yang dapat menyatukan dan membangun NTB dengan harmoni dan kemanusiaan bersama-sama.
“Sinergitas antara Forkompinda harus ditingkatkan. Penjabat Gubernur yang ditunjuk harus memiliki kemampuan untuk menjadi tokoh yang dapat menyatukan dan membangun NTB dengan harmoni dan kemanusiaan bersama-sama.” Katanya.
Selain faktor-faktor di atas, masyarakat juga berharap agar penjabat yang ditunjuk dapat melanjutkan pembangunan NTB yang telah dilakukan dengan kerja keras oleh ZulRohmi selama 5 tahun terakhir. Siapapun yang ditunjuk sebagai penjabat Gubernur, mereka akan mendapatkan dukungan dan pengawalan karena jabatan untuk NTB memiliki jangka waktu yang cukup lama, sehingga banyak hal yang dapat dilakukan.
Dalam menyimpulkan, M. Samsul Qomar menyampaikan, “Siapapun penjabat yang nantinya ditunjuk, haruslah kita dukung dan kawal. Jabatan untuk NTB memiliki jangka waktu yang lumayan lama, sehingga banyak hal yang bisa dilakukan. Kami berharap penjabat Gubernur dapat terus melanjutkan pembangunan NTB yang telah dilakukan dengan kerja keras oleh ZulRohmi selama 5 tahun terakhir.”