Nama Hendri Zainuddin telah menjadi sorotan publik dalam beberapa hari terakhir setelah ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel). Hendri Zainuddin menjadi tersangka dalam kasus pemberian dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel kepada lembaga yang dipimpinnya.
Dikutip dari suara.com, berikut ini adalah profil singkat Hendri Zainuddin yang kini menjadi tersangka dalam lembaga yang ia pimpin:
1. Karir di Sriwijaya FC dan Politik
Hendri Zainuddin adalah sosok yang tidak asing di Sumatera Selatan (Sumsel). Ia memiliki keterkaitan dengan klub sepak bola Sriwijaya FC, di mana ia pernah menjabat sebagai manajer sekaligus Presiden Sriwijaya FC. Selain itu, Hendri Zainuddin juga memiliki pengalaman sebagai politikus, di mana ia sempat menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di wilayah Banyuasin.
2. Kiprah dalam Organisasi dan Keagamaan
Selama perjalanan karirnya, Hendri Zainuddin aktif dalam berbagai organisasi dan kegiatan keagamaan. Ia pernah mendirikan Pondok Pesantren Tahfidz al-Qur’an Raudlatul Qur’an Parayaman Ogan Ilir.
3. Jabatan-jabatan Penting
Hendri Zainuddin memiliki sejumlah jabatan penting dalam berbagai organisasi. Beberapa di antaranya adalah:
Ketua Umum Perbasi Banyuasin
Ketua Harian KONI Banyuasin
Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banyuasin
Ketua Harian Perbasi Sumsel
Ketua Wushu Banyuasin
Ketua Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PSTI) Sumsel
Wakil Ketua GP Ansor Sumsel
Manajer Sriwijaya FC (2009-2010)
Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia PT. SOM, yang menaungi klub Sriwijaya FC.
Hendri Zainuddin juga memiliki sejumlah jabatan yang masih diembannya saat ini, termasuk Direktur Teknik dan Sumber Daya Manusia PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, Ketua Masyarakat Agrobisnis Indonesia Provinsi Sumatra Selatan, Wakil Sekretaris HIPMI Provinsi Sumatra Selatan, Wakil Ketua GP Ansor, dan Ketua Klub Menembak Palembang Speed Shooter.
4. Status Tersangka Korupsi
Status tersangka Hendri Zainuddin diungkapkan oleh pengacaranya, I Gede Pasek. Ia mengkonfirmasi bahwa kliennya telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sedang diselidiki, namun Hendri Zainuddin tidak ditahan.
Kasus yang menimpa Hendri Zainuddin, sebagaimana juga dialami dua petinggi lembaga yang ia pimpin, berkaitan dengan pencairan deposito, pengadaan barang, dan dana hibah yang berasal dari APBD tahun anggaran 2021. Tim penyidik Pidsus Kejati Sumsel telah menetapkan Hendri Zainuddin sebagai tersangka setelah sebelumnya dua petinggi KONI Sumsel juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
