Pj Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menegaskan bahwa gerakan pemanfaatan lahan dan pekarangan dengan menanam tanaman dan sayuran menjadi salah satu solusi pemerintah dalam menekan dan menurunkan angka inflasi.
Pernyataan ini disampaikannya saat mengikuti kegiatan Gerakan Tanam Cabai di Kebun Hortikultura Desa Punikan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat pada Jumat (19/1/2024).
“Cabai selalu menjadi kontributor terjadinya inflasi, bersama dengan tomat, bawang merah, ikan tongkol, kembung, rokok, gula, udang, padahal kita memiliki potensinya seperti itu,” ungkap Miq Gita, sapaan akrab Pj Gubernur NTB.
Pj Gubernur Miq Gita juga membagikan pengalaman kunjungannya ke Desa Kerongkong Kabupaten Lombok Timur beberapa waktu lalu, di mana luas areal penanaman cabai seluas 200 hektar pada tahun 2023, dan rencananya akan dikembangkan menjadi 600 hektar.
“Jika langkah ini dilakukan, maka akan menjadi kontributor penyangga inflasi untuk kepentingan nasional juga,” tambahnya.
Selain itu, Pj Gubernur juga mendorong keterlibatan ibu-ibu untuk memanfaatkan lahan dan pekarangan rumah atau tempat umum lainnya untuk menanam cabai, tomat, dan berbagai jenis tanaman dan sayuran. Tujuannya adalah agar ketika terjadi gejolak pasar, ibu-ibu tidak melakukan panic buying yang dapat mengakibatkan terjadinya inflasi.
“Mari kita lakukan gerakan menanam di rumah, di sekolah, di tempat-tempat umum. PKK dipesan khusus, harus melaksanakan aksi bagaimana Kader-kader PKK sampai tingkat desa bergerak untuk minimal memenuhi kebutuhan cabai, tomat, dan kebutuhan domestik lainnya rumah tangga,” pintanya.
Miq Gita juga mengingatkan bahwa NTB akan menjadi tuan rumah dari berbagai event nasional hingga internasional. Dengan lonjakan kebutuhan yang mungkin terjadi, ketersediaan berbagai kebutuhan pokok harus dipersiapkan sejak dini.
“Untuk menyangga dan memastikan kebutuhan lokal itu tersedia di daerah kita, mari kita melakukan penanaman cabai mandiri tingkat rumah tangga,” pesannya.
Kegiatan ini merupakan inisiatif Tim Penggerak PKK Provinsi NTB bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, serta turut diikuti oleh sejumlah lembaga dan pelajar.