Koresponden Koranmerahcom
Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, telah memulai penerapan Teaching Industry (TI ) sejak tahun ini, sebagai langkah inovatif dalam memperkaya sistem pembelajaran.
Direktur Poltekpar Lombok, DR. Ali Muhtasom menjelaskan, Teaching Industry adalah elemen integral dari sistem pembelajaran holistic dan integratif. Ini menciptakan hubungan yang erat dengan elemen dan subsistem lainnya, mendorong interaksi dan interkoneksi yang kuat.
” TI di Politeknik Pariwisata Lombok dibagi menjadi empat kelompok, yakni Teaching Industry Hotel, Teaching Industry Tour and Travel, Teaching Industry Konsultan, dan Teaching Industry MICE/EO,” Ucap DR.Ali, Jumat (28/01)
Lebih lanjut Dia menjelaskan, Dua Teaching Industry saat ini yang sudah beroperasi, yakni de Balen Soultan Hotel dan Pesilak Tour and Travel, melibatkan proses tahapannya yang mencakup pembentukan Unit Khusus Pengelola Teaching Industry, penempatan staf berkualitas, dan pembangunan ekosistem yang melibatkan seluruh civitas akademika.
Baca Juga : Kesiapan Sektor Pariwisata pada MotoGP Mandalika 2023
Tidak hanya itu, Perencanaan kurikulum menjadi kunci, memastikan apa yang diajarkan di Laboratorium Program Studi/Teaching Factory sesuai dengan praktik di Teaching Industr dan industri sesungguhnya. Standard Operating Procedure (SOP) dikembangkan oleh dosen bersama mitra industri untuk memastikan konsistensi.
Dalam proses pembelajaran terintegrasi, mahasiswa diberikan tanggung jawab untuk berperan di Teaching Industry sesuai dengan tingkat kompetensinya. Dosen berperan sebagai “Teacher on Duty” yang melakukan supervisi dan transfer pengetahuan.
“Praktisi industri diundang untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dan memastikan operasional sesuai standar industri,”katanya.
Baca Juga : Direktur Utama MGPA Raih Penghargaan FIM Asia General Assembly dan Award Night 2024