Lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) merilis hasil survei nasional yang dilakukan pada tanggal 26 Januari – 01 Februari 2024.
Hasilnya mengejutkan, dengan hanya 10 Partai Politik (Parpol) yang berpeluang masuk ke DPR RI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Dari 10 Parpol tersebut, terdapat dua partai baru yang memiliki potensi untuk masuk Parlemen, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dengan elektabilitas masing-masing sebesar 3,1 persen dan 2,3 persen.
Direktur Eksekutif ICRC, Hadi Suprapto Rusli, menjelaskan bahwa pergerakan PKN, partai baru yang mulai merangkak naik, dua kali lipat dibanding survei sebelumnya.
“Pada survei ini, elektabilitas PKN naik secara signifikan dari 0,8 persen menjadi 2,3 persen,” ungkap Hadi kepada media pada Jumat (09/02/2024).
Hadi menambahkan bahwa PKN adalah satu-satunya partai baru pada Pemilu 2024 yang masih memiliki peluang untuk lolos ke Parlemen. Ada tiga alasan yang mendukung peluang PKN untuk berhasil:
1. Partai ini fokus melakukan konsolidasi ke setiap daerah tanpa terpengaruh oleh pemberitaan media nasional maupun di media sosial. Mereka menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memperkuat basis partai di daerah.
2. Tren elektabilitas PKN terus meningkat secara signifikan dalam tiga bulan terakhir.
3. Ketua Umum PKN, Anas Urbaningrum, dinilai memiliki pengaruh yang kuat dan pengalaman yang dapat membawa PKN meraih kesuksesan. Berdasarkan pengalaman Anas saat memimpin Partai Demokrat yang meraih kemenangan pada Pemilu 2009, diharapkan PKN akan memberikan kejutan pada Pemilu 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Rio Ramabaskara, menyambut baik hasil survei tersebut. Dia menyatakan bahwa PKN fokus untuk memastikan lolosnya partai ini ke dalam parlemen.
“Atas hasil survei ini, kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk mempercayakan PKN sebagai salah satu jalan alternatif untuk benar-benar menjayakan Indonesia,” ujar Rio.
Hasil survei ICRC juga menunjukkan peringkat partai lainnya, dimana PDIP tetap bertengger di peringkat pertama dengan elektabilitas sebesar 21,1 persen. Namun demikian, PPP dan Perindo, meskipun berada di angka 4 persen, masih rawan terdegradasi jika mesin partainya tidak bergerak secara maksimal pada hari pemilihan.