Warga Nusa Tenggara Barat (NTB) diimbau untuk tetap menjaga kekompakan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) serta menghindari perpecahan setelah Pilkada Serentak pada 27 November 2024.
“Masyarakat telah memberikan hak suaranya di Pilkada Serentak 2024. Setelah selesai pemilihan, masyarakat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan untuk kemajuan daerah,” ujar Tokoh Masyarakat Lombok Timur, Muhammad Fahri, dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Mantan Camat Masbagik tahun 2017 itu juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Ia mengimbau agar informasi yang diterima tidak langsung dipercaya tanpa verifikasi.
“Masing-masing pendukung pasangan calon (paslon) yang kalah harus legowo tanpa memunculkan narasi negatif, sementara pendukung paslon yang menang sebaiknya tidak berlebihan dalam merayakan kemenangan,” tambahnya.
Menurut Fahri, siapapun yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 adalah pemimpin terbaik yang telah dihasilkan. Ia berharap para pemimpin yang terpilih dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat NTB.
“Intinya tetap jaga kesatuan dan persatuan NKRI, serta saling menjaga kesantunan pasca Pilkada,” katanya.
Fahri juga mengajak kelompok-kelompok yang masih bersikap anti-demokrasi untuk kembali mengkaji pandangan mereka. Menurutnya, demokrasi adalah sarana untuk menjaga dan mempertahankan persatuan bangsa, bukan ancaman.
“Masyarakat harus semakin cerdas dalam menyaring informasi, terutama di era digital yang dipenuhi hoaks dan provokasi,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa masa pasca Pilkada sering menjadi fase rawan konflik akibat ketidakpuasan atau manipulasi informasi. Namun, yang seharusnya diutamakan adalah mempererat persaudaraan, bukan memicu perpecahan.
“Jangan mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang sengaja memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa demi kesejahteraan bersama,” pungkas Fahri.