Talk Show Tocky Gerung dan Ustaz Haekal Hasan di Hotel Aruna Senggigi membludak, sebagian rela berdiri karena tidak kebagian tempat duduk. Padahal pihak panitia sudah menambah 200 kursi.
Babe Haekal, panggilan akrab Ustaz Haekal Hasan dalam paparannya di atas panggung mengatakan, ramainya peserta di akibatkan oleh Penolakan puluhan orang yang mengaku ngaku orang lombok.
“Terimakasih buat kalian yang nolak, karena kalian acara Talk Show ini ramai,” ucapnya yang di sambut gemuruh tepuk tangan dari peserta.
Sementara itu, puluhan anggota kepolisian berjaga-jaga di luar Hotel Aruna Senggigi menyusul tidak ada izinnya acara ini.
Atas tidak ada izin yang dikeluarkan oleh pihak kepolisian ini, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram, Andi Kurniawan, mengkritisi sikap Polda NTB yang terkesan menyulitkan izin kegiatan tersebut. Dia meminta Kapolda NTB Irjen Pol Achmad Juri bertobat karena dapat mengganggu iklim demokrasi.
“Saya minta Kapolda NTB tobat atas nama agama dan demokrasi. Pertama, iklim demokrasi di NTB akan terganggu karena dasar sulitnya izin acara Rocky Gerung dan Haikal Hasan dari Polri, yang menyebabkan anak bangsa jadi terbiasa saling tolak menolak, saling usir,” ujarnya, Jumat, 8 Februari 2019.
Andi menyindir tak ada izin ini bisa menyebabkan masyarakat luar NTB berstigma negatif terhadap NTB. Hal ini bertolakbelakang upaya gencar promosi pasca gempa yang menggoyang NTB.
“Menyebabkan masyarakat luar (NTB) berstigma bahwa NTB sudah tidak ramah lagi pada pengunjung. Padahal NTB sedang gencarnya promosi pariwisata pasca gempa,” katanya.
Kemudian, Andi menekankan pihaknya sebagai organiasi kepemudaan punya kepentingan untuk memastikan demokrasi berjalan baik. Selain itu, mendukung strategi NTB yang aman dan ramah bagi semua orang yang berkunjung.