Program bantuan sosial yang digagas calon presiden petahana (Joko Widodo) melalui tiga kartu sakti baru dinilai hanya akan berujung pada proyek pengadaan.
“Saya melihat kartu-kartu ini lebih banyak untuk proyek, diambil proyeknya, nanti sukses udah nggak penting. Yang penting, saya dapat proyek bikin kartu. Kalau tidak sukses udah kebayang ini pasti tidak sukses,” ujar Ketua Umum Perkumpulan Swing Voters (PSV) Adhie Massardi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/3).
Mantan jurubicara Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menguraikan alasan dirinya menyebut kartu-kartu sakti itu memiliki kecenderungan tidak terealisasi. Di antaranya, indikator orang yang berhak mendapat kartu-kartu Jokowi yang masih belum jelas.
“Misal, kalau ada Kartu Pra Kerja, siapa yang layak ini, siapa yg menentukan layak dapat atau tidak? Indikatornya apa? Kemudian melihat luasnya wilayah, di daerah sini kuotanya berapa? Itu sudah bisnis tersendiri lagi,” papar Adhie.
Oleh karena itu. Adhie beranggapan kartu-kartu sakti Jokowi ini hanya untuk melahirkan proyek-proye, bukan menyelesaikan persoalan masyarakat.
“Jadi, saya melihat, persoalan-persoalan bangsa ini, diselesaikan untuk melahirkan poyek-proyek yang tidak efisien, tidak mendasar, tidak substansial,” tandasnya