Sejak 2 gempa dahsyat yang terjadi pada hari Minggu, [17/3] lalu yang berkekuatan M= 5,4 dan M=5,1 , BMKG merilis sudah 75 gempa susulan yang terjadi sampai hari ini, Rabu [20/3], 3 diantaranya gempa tersebut dirasakan.
Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr Daryono menerangkan, para ahli kebumian baru sepakat sebatas penyebab gempa yaitu dipicu sesar aktif dengan mekanisme turun. Akan tetapi belum dapat menjelaskan tentang munculnya gempa dangkal di daratan Pulau Lombok dengan mekanisme turun.
“Gaya pembangkit gempa Lombok ini masih menjadi misteri untuk diungkap,” ucapnya dilansir suarantb.com
Dia menambahkan, pada teori pertama, sebagian ahli menduga bahwa gempa dengan mekanisme turun yang terjadi berkaitan dengan dinamika magma yang memicu runtuhan kerak bumi di zona gunung api aktif.
Sedangkan dugaan lain adalah adanya aktivitas gempa yang memicu sesar turun di zona back arc (busur belakang) yang menandai terjadinya back arc spreading (perluasan) di busur belakang.
Sementara itu, dengan adanya gempa susulan ini, kepala BMKG Mataram berharap warga tetap tenang tidak terprovokasi isu yang berkembang.
” Kekuatiran itu tidaklah berlebihan. BMKG terus memonitor aktifitas gempa2 susulan. Namun lebih penting adalah tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan kita semua. Jangan terpancing isu,” kata kepala BMKG Mataram, Agus Riyanto.