Talenta Asia Foundation [TAF] berkolaborasi dengan Laut Biru Project memberikan pelatihan kepada anggota Koperasi Stagen desa Batujai, Praya Barat Lombok Tengah yang menjual tenun dan barang produk UMKM lainnya.
Program ini berlangsung selama 8 bulan sejak bulan Juli 2018. Dimana program ini terlaksana atas dukungan pemerintah Australia.
Dalam program pelatihan keterampilan ini, anggota koperasi Stagen Batujai diberikan pengenalan tentang penjualan melalui digital online. Peserta dikenalkan dengan media sosial sebagai sarana promosi yang efektif saat ini.
” Di era tekonologi saat ini, perempuan juga harus dapat memamfaatkan kemajuan teknologi. Dengan program ini, kami berharap juga perempuan Lombok, khususnya anggota koperasi Stagen dapat lebih berdaya memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian rumah tangga dan kelestarian budaya melalui digital marketing,” kata Ratih Rachmawati selaku Program Direktur dari kegiatan ini dalam keterangan persnya.
Selain diberikan pengetahuan cara berpromosi melalui media sosial, peserta pelatihan juga diberikan pengetahuan tentang teknik pembuatan konten promosi produk dalam bentuk video dan disain grafis pengenalan produk UKM sehingga menarik bagi costumer untuk melihat dan dapat meyakinkan minat para pembeli untuk memesan barang tersebut.
Tak hanya itu, peserta juga diarahkan cara untuk bergabung dengan market placeĀ sehingga dapat menjual barangnya lebih mudah melalui aplikasi yang disediakan.
” Kami juga mempertemukan para pelaku UMKM ini dengan market place terkemuka seperti Shopee. Mereka diberikan trik jitu berjualan online. Shopee juga menyediakan platform bertajuk Kreasi Nusantara yaitu belanja khusus produk UMKM lokal baik itu kuliner, fashion, kecantikan dan sebagainya. Shopee merupakan mitra Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam Gerakan Nasional Ayo UMKM Jualan Online,” jelas Ratih.
Menurut Ratih, perubahan industri konvensional menjadi era digital, membuat TAF dan Laut Biru Project ingin aktif mendorong industri kecil dan rumahan dalam memamfaatkan teknologi informasi dan komunkasi sebagai sarana untuk mempromosikan produk dan berjualan.
” Dengan Era serba digital ini, social media memiliki peran penting sebagai sarana efektif untuk berjualan, apalagi di Lombok yang mempunyai banyak produk UMKM,” tandas Ratih.
Sementara itu, Ketua Koperasi Stagen Batujai, Lalu Piringadi,SH menyampaikan ucapan terima kasih kepada Digital Asia Foundation dan Laut Biru Project yang telah memberi pelatihan selama 8 bulan ini.
Selain itu juga telah memberikan alat komunikasi untuk berjualan berupa 10 Hanphone kepada anggota koperasi Stagen Batujai yang sudah mengikuti pelatihan E-Marketing ini.
” Sekali lagi terimakasih kepada Digital Asia Foundation Dan Laut Biru Project atas ilmu keterampilan yang sudah ditularkan selama ini. Nanti hanphone yang diberikan tersebut akan dijadikan oleh anggota koperasi untuk berjualan melalui online. Kami optimis bisa menyerap ilmu yang diberikan dan melaksanakannya,” katanya.
Selain itu, Lalu Piringadi berharap tenun Batujai dapat dipasarkan secara luas melalui online. Ia juga berharap ada kerjasama semua pihak baik pemerintah dan pihak swasta.
” Saya berharap tenun bisa dipasarkan secara online. Kami selaku pengrajin dan sekaligus penjual berharap pemerintah bisa mengarahkan dan memfasilitasi kami sehingga tenun Batujai bisa goo nasional dan dunia,” tandasnya.
Talkhow Digital Marketing
Program pelatihan Digital Marketing untuk koperasi Stagen Batujai ini ditutup dengan talkshow dengan tema ” Digital Marketing, Saatnya UMKM Go Online “, Sabtu [16/3/2019].
Acara ini dihadiri oleh kepala Desa Batujai, Alwan Wijaya, Kadis Koperasi, Ihsan, S.Hut, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, H.Saman, Nyimas Anita sebagai Tenaga Ahli Pengembangan Komunikasi Desa.
Selain itu dalam talkshow ini dihadirkan juga Alfonsa Horeng selaku pendiri Komunitas Lepo Lorun di Maumere dan pemenang penghargaan pemberdayaan perempuan tahun 2018, Australian Global Alumni Award.
Sebagai duta tenun, Alfonsa juga memberikan semangat kepada anggota koperasi Stagen Batujai dengan menceritakan pengalamannya mengangkat tenun sehingga menjadi pusat budaya lokal Maumere yang mendunia.