Maraknya dugaan kecurangan dalam proses pemilihan presiden (Pilpres) 2019 tidak bisa dibiarkan. Pasalnya, ada indikasi kecurangan ini sengaja dirancang secara sistemik.
Koordinator Pusat Relawan Sadar Indonesia (Korsa), Amirullah Hidayat mengatakan, dugaan kecurangan tersebut sangat membahayakan demokrasi Indonesia. Oleh karenanya, ia bertekad untuk membawa kecurangan-kecurangan tersebut ke forum internasional.
“Oleh karena itu, kita akan membawa semua bukti-bukti kecurangan Pemilihan Presiden ini ke internasional, dengan melaporkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Amerika Serikat,” ujar Amirullah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/5).
Selain kepada PBB, Amirullah juga menyebut akan membawa seluruh bukti kecurangan Pilpres ke Badan HAM Internasional di Den Haag, Belanda.
“Karena ini sudah jelas pelanggaran HAM terhadap suara rakyat,” tegas Kader Muda Muhammadiyah ini.
Menurut Amirullah, langkah tersebut akan diambil mengingat penyelenggara dan pengawas Pemilu, dalam hal ini KPU dan Bawaslu, terkesan bungkam terhadap maraknya dugaan kecurangan yang disuarakan masyarakat.
“Terindikasi kuat ada kekuatan besar yang mengatur jalannya Pemilihan Presiden. Sebab jika ini dibiarkan, masa depan anak cucu akan suram,” imbuhnya.
Amirullah melanjutkan, saat ini Korsa sedang melakukan finalisasi pengumpulan data kecurangan di seluruh Indonesia. Menurutnya, data yang sudah masuk menyebut kecurangan terjadi di 16 provinsi dan 5 negara.
“Dan juga kita sedang berkordinasi dengan Tim Pengacara yang dipimpin oleh DR. Eggi Sudjana tentang langkah-langkah pelaporan secara resmi. Target kita bahwa PBB terlibat dalam penegakkan demokrasi di Negeri ini, karen penyelenggara, pengawas dan penegak hukum telah tidak bisa diharapkan lagi,” tandas Amirullah Hidayat.