Selama 2 hari, tanggal 8-9 Mei 2019 di Jakarta, Poros Hijau Indonesia melaksanakan Konsolidasi Nasional dengan tajuk “Konsolidasi Nasional Politik Hijau: Meneguhkan Peran Politik Hijau Dalam Pembangunan 2019-2024” di Jakarta.
Acara ini dhadiri oleh 11 perwakilan Pengurus Provinsi Poros Hijau Indonesia, Pengurus Nasional dan Deklarator Nasional. Pembukaan Konsoldiasi Nasional ini dihadiri oleh Jenderal (Purn) TNI DR Moeldoko (Kepala Staf Kantor Staf Presiden) yang didampingi Abetnego Tarigan, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden.
Rivani Noor Machdjoeri, Koordinator Nasional Poros Hijau Indonesia mengatakan, organisasinya memperjuangkan politik hijau sebagai platform politik dan dalam Pilpres 2019 mendukung capres-cawapres #01 Ir H Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Dukungan tersebut dilakukan melalui kampanye media dan langsung ke masyarakat tentang agenda lingkungan hidup capres-cawapres #01 Ir H Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Berdasarkan pendataan Poros Hijau Indonesia menunjukkan hasil dan manfaat dari kerja politik ini yakni Poros Hijau Indonesia telah memberikan kontribusi elektoral terhadap capres-cawapres #01 sebesar 544,737 suara di 10 provinsi dan transformasi pengetahuan lingkungan hidup berkelanjutan menjadi simbol perlawanan dari politik hoaks, SARA dan ketakutan.
Dalam sambutannya, Jend (Purn) Moeldoko, menyampaikan terima kasih kepada poros hijau Indonesia atas kerja kerasnya selama pelaksanaan Pilpres dengan mengedapankan politik agenda. Poros hijau Indonesia sebagai organsiasi masyarakat harus ke depan harus mampu bekerja lebih luas dan mengembangkan invovasi untuk memperkuat posisi rakyat dan kebijakan pemerintah. Pendampingan merupakan cara meningkatkan kapasitas rakyat dalam mengelola lingkungan, dan sumber daya alamnya sekaligus memperkuat peran politik rakyat. Bila situasi ini tercipta maka akan menjadi kekuatan yang mendorong dan mengawal lahirnya kebijakan – kebijakan pemerintah yang pro rakyat dan pro lingkungan.
Lebih lanjut, mantan Panglima TNI ini menjelaskan bahwa sebagai pribadi memiliki komitmen kuat atas lingkungan hidup, karena itu senang ada berada diantara Poros Hijau Indonesia dan membuka ruang kerjasama ke depan. Praktek kongkrit yang sudah dilakukan selain melaksana tugas Kepala Staf Kepresiden adalah mengembangkan pertanian organik dan bis listrik. Pada kedua pengalaman inilah yang memperkuat pandangan tentang pentingnya inovasi.
Pada pembukaan konsoldiasi nasional ini, Poros Hijau Indonesia akan melanjutkan kerja politiknya untuk memastikan presiden terpilih Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin melanjutkan dan memperkuat program Perhutanan Sosial untuk menuntaskan 12.7 Juta ha serta menyelesaikan reforma agraria untuk 9 juta ha. Program ini harus didukung dengan agenda-agenda pemberdayaan ekonomi. Memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis tata kelola sumber daya alam berkelanjutan. Ketiga, memastikan pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan berdaulat dibidang energi dan pangan.
Untuk menteri lingkungan hidup dan kehutanan ke depan, Poros Hijau Indonesia mendorong menteri yang memiliki rekam jejak kerja bidang lingkungan hidup, bebas indikasi korupsi, dan pro-perhutanan sosial dan reforma agraria, dan menempatkan lingkungan hidup untuk keberlanjutan dan kesejahteraan sosial,”