Pimpinan Wilayah Pemuda Muslimin NTB menggelar acara Diskusi yang disertai Halal Bihalal sekaligus silaturrahmi antar pengurus yang bertempat di Warung Kita, Praya, [22/6].
Adapun tema yang diangkat dalam pertemuan diskusi kali ini adalah peranan pemuda muslimin dalam tantangan dinamika keumatan dan kebangsaan.
Kegiatan ini juga diikuti oleh sejumlah Organisasi Kemasyarakatan Kepemudaan [OKP] dan termusuk unsur Organisasi Kemahasiswaan.
Saidin selaku ketua panitia menyampaikan ke semua pengurus agar memberikan kontribusi dan pemikirannya untuk pembangunan daerah dan menjadi contoh di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan.
” Mari kita menjadi pelopor bagi kemajuan daerah dengan memberikan peran dan partisipasi di setiap lingkungan dengan kompetensi yang kita miliki masing masing,” katanya.
Sementara itu, Ketua PW Pemuda Muslimin NTB, Fathurrahman dalam sambutannya menekankan agar pengurus pemuda muslimin terus aktif dalam setiap momen dan kegiatan yang bersifat membangun bangsa dan negara.
Pemuda Muslimin, kata Fathurrahman harus pandai menyikapi setiap isu yang berkembang, apalagi usai pemilu saat ini.
” Pengurus harus terus aktif dan menjadi garda terdepan untuk umat dan bangsa, terlebih sebelum pemilu dan pasca pemilu walaupun kita beda pilihan akan tetapi bukan menjadi alasan kita terpecah belah,” Katanya.
Anggota Dewan Loteng ini juga menyerukan agar Pemuda Muslimin menjadi perekat bangsa. Dimana maju mundurnya, runtuh dan tegaknya bangsa tergantung pemudanya. Karena Indonesia terbentuk atas karya dan usaha bersama, terutama kaum muda yang sudah berjuang dengan jiwa dan raga.
” Pemuda Muslimin harus tetap menjaga eksistensinya dan harus menjadi perekat antar golongan, antar ras, antar wilayah sehingga kita tetap dalam bingkai persaudaraan NKRI,” pungkasnya.
Pemuda Muslimin diketahui sebagai salah satu organisasi kepemudaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 25 November 1928 adalah organisasi pemuda yang merupakan organisasi sayap dari Syarikat Islam Indonesia. Dimana Pemuda Muslimin telah berperan aktif di dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Sementara itu, Syarikat Islam Indonesia atau Sarekat Islam, awalnya bernama Sarekat Dagang Islam didirikan pada tanggal 16 Oktober 1905. Orgnisasi ini awalnya hanya bergerak di bidang ekonomi. Namun selanjutnya di bidang politik menentangan penjajahan Belanda. Tokoh bangsa yang mendirikan dan membesarkan organisasi adalah Haji Samanhudi, R.M. Tirtoadisurjo dan H.O.S. Tjokroaminoto.
