Bupati Lombok Tengah, H.M. Suhaili FT ingatkan persoalan stunting tidak bisa diserahkan kepada pemerintah saja, namun semua pihak harus bersama-sama berkomitmen menuntaskan persoalan stuntin.
“Kader posyandu di kabupaten Lombok Tengah saat ini sangat banyak. Diharapkan bisa membantu penurunan angka stunting,” kata Bupati Suhaili, saat membuka pelatihan kader posyandu dan pembagian PMT telur untuk anak dengan masalah gizi di Lokus Stunting Lombok Tengah, Sabtu (21/9/2019).
Menurut Bupati, kegiatan pelatihan kader posyandu merupakan salah satu ikhtiar Pemkab bersama masyarakat untuk menuntaskan persoalan di bidang kesehatan yakni mencegah terjadinya stunting di Lombok Tengah.
Bupati mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh IDI, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk mendukung penurunan angka stunting.
Kegiatan pelatihan tersebut, dijelaskan Kadis Kesehatan Provinsi NTB, dr. Nurhandini Eka Dewi adaah untuk meningkatkam pelatihan kader dalam pelayanan anak bayi dan balita dari gizi serta mencegah terjadinya stunting di kabupaten Lombok Tengah.
Ketua IDI Wilayah NTB, Doddik Aryo menyampaikan apresiasi kepada semua pihak termasuk para dokter yang melaksanakan kegiatan pelatihan.
“Pelatihan ini juga dalam rangka memperingati Hari Bhakti Dokter Indonesia Tahun 2019,” katanya.
Pelatihan ini bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia wilayah Provinsi NTB.