Amerika Serikat siap menangguhkan visa bagi pejabat China yang terlibat dalam penindasan warga muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang.
“Amerika Serikat menyerukan Republik Rakyat Tiongkok untuk segera mengakhiri kampanye penindasannya di Xinjiang,” kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan (Selasa, 8/10), seperti dimuat Channel News Asia.
Langkah tegas ini diambil sehari setelah Amerika Serikat menerapkan pembatasan komersial pada sejumlah perusahaan dan entitas China.
Pompeo meminta China untuk membebaskan semua yang ditahan secara sewenang-wenang, dan menghentikan upaya untuk memaksa anggota kelompok minoritas Muslim China yang tinggal di luar negeri untuk kembali ke China untuk menghadapi nasib yang tidak pasti.
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan mengatakan akan membatasi visa bagi pemerintah China dan pejabat Partai Komunis yang terlibat dalam penahanan atau penyalahgunaan Uighur, Kazakh, atau etnis mayoritas Muslim lainnya di Xinjiang.
Perintah itu juga akan memengaruhi anggota keluarga mereka, termasuk anak-anak yang mungkin mencari pendidikan Amerika Serikat. Namun, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak merinci nama-nama pejabat yang akan terpengaruh.