Beranda Nasional Demo Pro Perubahan Nama Bandara Kecewa Bupati Loteng Tak Muncul

Demo Pro Perubahan Nama Bandara Kecewa Bupati Loteng Tak Muncul

1
BERBAGI
Demo mendukung perubahan nama bandara di depan kantor Bupati Lombok Tengah

Koresponden Koranmerah [Kamis, 21/11]


Ribuan massa yang terdiri dari warga dan anak sekolah mendatangi kantor bupati Lombok Tengah Kamis, [21/11]. Mereka menggelar unjuk rasa guna mendukung perubahan nama bandara dari Lombok Internasional Airport menjadi Zaenudin Abdul Majid.

Mereka sudah berkumpul sekitar pukul 08.00 wita di lapangan bundar Praya. Setelah itu sekitar pukul 10.00 Wita mereka bergerak long march menuju kantor bupati Lombok Tengah.

Di jalan depan kantor bupati Lombok Tengah secara bergiliran, sejumlah orator menyuarakan pendapat mereka terhadap perubahan nama bendera. Mereka menyatakan perubahan nama bandara adalah cara menghargai ulama. Mereka juga mengecam tindakan bupati Loteng yang justru tidak mendukung atau menolak pergantian nama bandara ini dan lebih memilih nama Lombok Internasional Airport.

Sempat terjadi ketegangan ketika seorang dari kelompok kontra perubahan nama bandara hendak merengsek ke barisan massa yang pro nama bandara saat salah seorang yang mengaku dari desa Prabu melakukan orasi mendukung perubahan nama bandara. Namun aksi ini cepat dilerai oleh aparat kepolisian yang jumlahnya ratusan orang.

Hingga pukul 12.00 Wita, tak satupun pejabat, baik itu bupati, wakil bupati maupun sekda yang menemui massa aksi. Kecewa dengan tidak ditemui, para orator menyebut bupati tidak pro masyarakat dengan tidak menjadi pelayan yangh baik. Padahal mestinya sebagai pejabat publik, harusnya bisa memfasilitasi semua kalangan masyarakat.

Akhirnya koordinator aksi, Himni menyampaikan 5 tuntutan mereka yang pada intinya mendukung perubahan nama bandara. Selain itu meminta bupati tidak mengerahkan ASN untuk menolak nama bandara.

Dalam keterangan persnya, M.Samsul Qomar selaku koordinator aksi menyatakan sangat kecewa dengan sikap bupati tersebut.

” Intinya bupati tidak amanah. Di media ia menyatakan akan memperlakukan sama antara yang menolak sama yang mendukung. Kalau yang menolak difasilitasi kan. Tadinya tidak berani menuduh beliu memfasilitasi, karena hari ini tidak mau menerima kita, berarti terbuka lebar memfasilitasi ASN untuk terlibat melakukan aksi menolak perubahan nama bandara dan kita punya rekaman dan bukti,” terang Samsul Qomar.

Mestinya kata pria yang kerab dipanggil MSQ ini, bupati tidak mengajar pola aksi hingga kesannya mengajak perang seperti cap jempol darah. Tindakan tersebut sangat tidak baik dipertontonkan oleh seorang bupati.

” Gunakan forkopinda Loteng, DPRD Loteng, lakukan rapat bersama bersama. Kalau memang tidak disetujui ya ajukan itu. Kenapa harus melakukan aksi. Pertama sampai cap jempol darah. Buat apa seorang bupati buat jempol darah. Kan lucu. Ndak masuk akal.” katanya.

Sebelumnya pada malam hari sebelum demo hari ini, koordinator aksi telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemda, bahwa kemungkinan Sekda akan menerima massa. Namun pada nyatanya, hari ini tak satupun yang menerima.

” Kita mau diterima oleh staff ahli Murdi, siapa Murdi itu,” tandas mantan ketua komisi II DPRD Loteng ini.

Sementara itu menenaggapi surat penolakan perubahan nama bandara yang ditanda tangan Bupati, Wakil Bupati dan Pimpinan DPRD Loteng, MSQ menyebut sebagai surat yang cacat hukum.

1 KOMENTAR

  1. HAI..MANTAN DPRD jangan terlalu banyak ngototlah.dan mengecam bpk bupati segala.katanya menghormati ulama lantas masyarakat lingkar bil mau diapa.apa kapasitas lo hai mantan,apa tujuan lo sehingga ngotot ingin merubah nama bandara yg ada ditempat kami dan dimana cacat hukumnya surat penolakan bupati itu itu kami masyarakat lingkar bil yg menandatangan juga.apakah salah kami menolak nama bandara itu diganti sedang bandara itu berada ditempat kami memang bandara itu milik masyarakat indonesia akan tetapi kami terlalu capek mengamankan..mereka tau ndak kejadian saat ini dibil

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here