Mesut Ozil, gelandang Arsenal keturunan Turki, mengecam negara-negara Muslim yang membisu atas penindasan Cina terhadap Muslim Uighurs di Propinsi Xinjiang.
“Alquran dibakar. Masjid ditutup. Sekolah-sekolah Muslim dilarang. Ulama dibunuh satu per satu, tapi umat Islam dunia membisu,” kata Mesut Ozil di akun Twitter-nya.
“Bagaimana mungkin sesama Muslim tak bersuara ketika satu juta Muslim Uighurs dipaksa menghuni kamp-kamp,” lanjutnya.
Ozil menulis kalimat itu dengan latar belakang bulan sabit putih bendera separatis Uighurs, atau Turkestan Timur.
Cina menghadapi kecaman internasional, setelah dokumen yang bercerita tentang penjara raksasa berisi satu juta Muslim Uighurs. Cina sedang berusaha menghapus Uighurs, dan menggantinya dengan budaya Han.
Ozil juga mengecam Barat, yang menyimpan masalah Uighur dalam agenda. Namun, kata Ozil, yang akan diingat kelak kemudian hari adalah kebisuan saudara-saudara Muslim.
Sejak berfoto bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ozil kian menonjolkan latar diri sesungguhnya sebagai keturunan Turki dan Muslim. Ia dan dipersalahkan ketika timnas Jerman tampil memalukan di Piala Dunia 2018. Kini, Ozil semakin lantang bersuara untuk Muslim. (amn)