Kepala Kementerian Lombok Tengah, H. Jalalussayuti menyatakan bahwa arah kiblat masjid di Lombok Tengah banyak yang tak tepat arah. Hal ini menjadi perhatian Kemenang Lombok Tengah. Mengingat arah kiblat sangat fundamental dalam menjalankan ibadah Sholat.
” Karena setelah kita ukur arah kiblat ini, banyak yang melenceng sedikit gitu salah dan sebagainya,” ujarnya usai upacara puncak Hari Amal Bhakti Kementerian Agama, Jumat [03/1].
Untuk itu, pihaknya terus melakukan survey dan sosialisasi kepada masyarakat Lombok Tengah, kepada pengurus masjid untuk mendaftarkan masjidnya untuk dilakukan kalibrasi guna mengecek arah kiblat sesungguhnya. Apakah benar atau melenceng dari seharusnya.
Pengurus Masjid bisa mendaftarkan langsung ke KUA terdekat atau ke penyuluh. Hal ini juga untuk mencegah keraguan raguan dalam beribadah. Pemutakhiran arah kiblat ini menjadi satu kewajiban bagi umat islam agar memastikan arah kiblatnya selama ini memang benar. Karena biasanya pada saat membangun pada masjid masjid lama hanya mengikuti arah matahari saja tanpa menggunakan alat seperti saat ini.
” Segera didaftarkan, lalu kita akan turun dan itu gratis tidak dipungut apapun,” jelasnya.
Sementara itu, usai upacara HAB Kemenang yang berlangsung alun alun Tastura Praya, 12 pengurus masjid di Lombok Tengah diberikan sertifikat kalibrasi diantaranya masjid di Bandara Lombok,” mereka yang sudah diberikan sertifikat kalibrasi itu, mereka secara hukum, secara de pacto, secara yuridis di Kementerian Agama sudah sesui dengan arah kiblat yang ditentukan oleh Pemerintah,” katanya.
Saat ini tercatat setidaknya ada 1628 Masjid di Lombok Tengah, baru seratusan lebih yang telah dilakukan kalibrasi. Pihak Kemenag berupaya agar pengurus masjid mendaftarkan masjid yang belum dikalibrasi agar mendapatkan sertifikat.
” Kalau yang bangun sejak tahun 2018 itu kita minta mereka dikalibrasi dulu,” pungkasnya.